Usai serangan AS yang menewaskan Soleimani, Iran mengecam Presiden AS Donald Trump sebagai teroris berdasi, Minggu (5/1). Apalagi, Trump mengancam akan menyerang 52 sasaran di Iran kalau Iran memutuskan balas dendam.
"Seperti ISIS. Seperti Hitler.Seperti Jenghiskhan! Mereka semuanya membenci budaya. Trump teroris berjas. Dia akan belajar sejarah segera bahwa tak seorang pun dapat menaklukkan bangsa dan budaya agung Iran," kata Menteri Telekomunikasi dan Informasi Iran, Mohammad Javad Azari-Jahromi dalam cuitannya.
Like ISIS, like Hitler, Like Genghis!
— MJ Azari Jahromi (@azarijahromi) January 5, 2020
They all hate cultures. Trump is a "terrorist in a suit". He will learn history very soon that NOBODY can defeat "the Great Iranian Nation & Culture".#HardRevenge#QasemSoleimani https://t.co/N2iQ5AMX7M
Sementara itu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berjanji bahwa Iran akan mengupayakan balas dendam atas kematian Soleimani.
Pernyataan ini direspons keras oleh Trump lewat rangkaian cuitannya di Twitter. Dia mengatakan Iran "terlalu berani dengan merencanakan serangan terhadap aset-aset tertentu milik AS".
They attacked us, & we hit back. If they attack again, which I would strongly advise them not to do, we will hit them harder than they have ever been hit before! https://t.co/qI5RfWsSCH
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 5, 2020
Trump mengancam akan menyerang 52 sasaran di Iran jika Iran melakukan aksi balas dendam dengan menyerang aset-aset AS. Karena situasi yang makin panas inilah, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell untuk mendinginkan situasi.