Pelajar Diusulkan Cuma Sekolah 3 Hari Saja, Setuju?

- Minggu, 8 Desember 2019 | 13:54 WIB
ANTARA/Fauzi Lamboka
ANTARA/Fauzi Lamboka

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang lebih dikenal sebagai Kak Seto, memberi usulan kepada Mendikbud Nadiem Makarim. Dia menyarankan agar di kurikulum baru, pelajar cukup bersekolah tiga hari saja.

Kak Seto mengklaim sudah menguji coba usul ini selama 13 tahun di homeschooling miliknya. Di sekolah tersebut, para pelajar hanya bersekolah tiga hari dalam seminggu, dengan rata-rata belajar per hari sekitar tiga jam.

"Tapi lulusannya yang masuk Kedokteran ada di UI, Gajah Mada, dan Undip. Kemudian USU dan Unhas. ITB IPB ada," kata Kak Seto di Mapolres Metro Jakarta Utara, Rabu (4/12/2019).

Prestasi anak-anak yang belajar tiga hari dalam seminggu itu tak cuma di bidang akademis. Siswa dari sekolahnya ada yang sudah menjadi pengusaha hingga atlet tingkat internasional.

"Ada yang tuna rungu, putranya Mbak Dewi Yull lulus diundang ratu Elizabeth di London karena mampu memotivasi sesama tuna rungu," ujar Kak Seto.

Selain sekolah rumah, Kak Seto juga punya sekolah formal yang dinamakan Mutiara Indonesia Internasional. Sekolah ini bahkan bekerjasama dengan Universitas Cambridge di Inggris.

Namun, justru lulusan dari homeschooling Kak Seto yang mempunyai prestasi lebih memuaskan dibandingkan lulusan sekolah formal miliknya. Menurutnya, ini terjadi karena anak-anak merasa senang bersekolah.

"Begitu tanya, anak-anak senang enggak sekolah di sini?, Seneng banget pak. Itu yang penting. Kalau zaman now begitu dengar, anak-anak hari ini guru mau rapat. Horeee bebas dari penjara rasanya," ujarnya.

Menurut Kak Seto, dengan waktu belajar yang sedikit di sekolah, proses belajar mengajar akan lebih efektif dengan tugas yang lebih menantang kreativitas.

Selain itu, anak-anak tidak akan menjadi "robot pelajar" karena bisa meluangkan waktu bersama keluarga dan mengembangkan bakat terpendam mereka.

"Nah ini yang saya harapkan idenya Mas Menteri baru. Pokoknya gaya (kurikulum) milenial," sebut Kak Seto.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X