Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Eddward Sharif Omar Hiariej enggan merespon mahasiswa yang menggelar aksi demo terkait RKUHP di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Dia pun tidak mau menemui mahasiswa yang berdemo. Sebab pihaknya telah mengundang aliansi mahasiswa untuk membahas RKUHP, namun mereka tak datang.
“Enggak, Enggak. Sudah. Kan kita undang mereka enggak dateng, ngapain ditemui,” kata Edward di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/6/2022).
Dia berujar, para mahasiswa telah mengundang perwakilan masyarakat sipil, pemimpin redaksi media massa hingga badan eksekutif mahasiswa (BEM). Namun yang tak hadir dalam undangan tersebut.
Adapun menurut Edward pihak pemerintah mengundang mahasiswa pada tanggal 23 Juni kemarin.
“Kan Kemenkumham mengundang koalisi masyarakat sipil, pemred dan BEM. Mereka (BEM) gak mau dateng. BEM Seluruh Indonesia loh kita undang,” tutur Edward.
BACA JUGA: Ada Demo Buruh Hari Ini, Polda Metro: Massa Diperkirakan 2.000 Orang
Selain itu, mengenai pasal penghinaan presiden, Edward menjelaskan secara rinci. Dia bilang, publik harus bisa membedakan mana penghinaan ataupun kritik.
Menurutnya, tak ada ancaman pidana terhadap kritik pada presiden. Namun yang dilarang adalah penghinaan kepada Kepala Negara.
“Itu orang yang sesat berpikir dia tidak bisa bedakan antara kritik dan penghinaan. Yang dilarang itu penghinaan lho bukan kritik," tutupnya.
Artikel Menarik Lainnya:
