15 Orang Pekerja Berhasil Dievakuasi, Tapi Pilot Susi Air Masih Dicari Tim Gabungan

- Rabu, 8 Februari 2023 | 19:48 WIB
Heli evakuasi sandera yang berhasil dibebaskan dari kelompok separatis di Distrik Paro, Kabupaten Nduga. (Facebook/Kodam XVII/Cen)
Heli evakuasi sandera yang berhasil dibebaskan dari kelompok separatis di Distrik Paro, Kabupaten Nduga. (Facebook/Kodam XVII/Cen)

Pilot maskapai Susi Air Philip Mark Mehrtens masih disandera oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).

Sementara itu 15 orang pekerja yang sebelumnya diintimidasi separatis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya telah berhasil diselamatkan. 

Keberadaan mereka telah dievakuasi tim gabungan TNI-Polri dan kini telah tiba di Timika.

Baca juga: Kapolri: 5 Penumpang Pesawat Susi Air yang Dibakar KKB Dievakuasi, Pilotnya Masih Dicari

Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa mengapresiasi bantuan yang diberikan warga Paro yang telah membantu untuk membebaskan para sandera.

"Proses evakuasi melibatkan personel TNI- Polri menggunakan helikopter dan terima kasih atas bantuan serta kerjasama dari semua pihak," kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Saleh seperti yang dilansir Antara, Rabu (8/2/2023).

Hal senada juga disampaikan Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring yang menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Nduga.

“Terimakasih kepada masyarakat yang telah membantu penyelamatan 15 orang pekerja yang telah disandera KSB pimpinan Egianus Kogoya," ungkap Danrem 172.

Brigjen TNI JO Sembiring mengakui, bantuan dari masyarakat menunjukkan masih lebih banyak masyarakat yang tidak setuju dengan aksi teror yang dilakukan oleh kelompok Egianus Kogoya.

Baca juga: KKB Bakar Pesawat Susi Air, Pimpinan DPR Minta Aparat Ambil Langkah Tegas 

Proses penyelamatan ini berkat keberanian para pekerja yang telah berusaha kabur dari hutan dengan bantuan masyarakat.

"Saya rasa mereka pasti trauma sehingga kita akan fokuskan untuk pemulihan kondisinya, baik secara psikis maupun fisik," tambah Danrem.

Danrem mengakui, 15 pekerja tersebut diancam Egianus Kogoya akan dibunuh apabila tidak segera keluar dari Distrik Paro.

Karena itu harus disyukuri adanya masyarakat Paro yang membantu para pekerja sehingga mereka bisa melarikan diri keluar dari hutan dan dievakuasi TNI-Polri.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X