PPP Diperkirakan Akan Keluar dari KIB dan Bergabung dengan Poros Lain

- Selasa, 6 September 2022 | 22:45 WIB
Ketum PAN Zulhas (kiri), Ketum Golkar Airlangga Hartarto (tengah) dan Ketum PPP Suharso (kanan) di KPU. (INDOZONE/Harits Tryan)
Ketum PAN Zulhas (kiri), Ketum Golkar Airlangga Hartarto (tengah) dan Ketum PPP Suharso (kanan) di KPU. (INDOZONE/Harits Tryan)

Majelis Syariah, Majelis Pertimbangan dan Majelis Kehormatan PPP mengeluarkan keputusan untuk mengganti Suharso Monoarfa dari kursi Ketua Umum dan menggantinya dengan Muhammad Mardiono. Adanya perubahan ini diprediksi bisa mengubah arah politik PPP, yang sudah tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs Ahmad Khoirul Umam, mengatakan, ada kemungkinan kepemimpinan baru PPP pengganti Suharso akan mengoreksi keputusan politik koalisi.

Ia memprediksi, PPP bisa saja keluar dari KIB dan masuk ke dalam poros koalisi yang sedang digagas oleh NasDem, PKS dan Demokrat, dalam rangka mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres.

“Salah satu kemungkinannya ke koalisi Demokrat, Nasdem dan PKS untuk mengusung Anies sebagai representasi Islam yang dekat dengan basis pemilih loyal PPP. Terlebih lagi jika pasangan Anies-AHY dideklarasikan, maka narasi Islam-nasionalis akan semakin tepat untuk corak politik PPP,” ujar Umam kepada wartawan, Selasa (6/9/2022).

Ia beralasan mengapa ada kemungkinan PPP keluar dari KIB karena tidak ingin sekedar menjadi pelengkap saja. Dia bilang  PPP berpeluang dibawa untuk bergabung dengan koalisi lain, yang lebih merepresentasikan karakter nilai-nilai politik Islam, untuk menjaga basis pemilih loyalnya.

Dia pun menyinggung perolehan suara PPP yang di Pemilu 2019 lalu mengalami penurunan suara dikarenakan dukungan elit partai terhadap pasangan Capres tidak merepresentasikan karakter basis pemilih loyalnya.

“Akibatnya, banyak pemilih PPP yang bermigrasi ke partai lain, hingga membuat elektabilitas PPP terkoreksi menjadi 4,52% saja, atau hanya 0,52% di atas ambang batas parlemen (parliamentary threshold) yang ada,” tutur dia.

BACA JUGA: Suharso Ngotot Masih Menjabat Ketum PPP: Yang Tidak Mau Konsolidasi, Minggir!

Tetap di KIB

Menjawab simpang siur posisi PPP di KIB usai Suharso Monoarfa diberhentikan sebagai ketua umum, digantikan Mardiono sebagai Pelaksana Tugas (Plt) ketua umum PPP. Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani menegaskan bahwa posisi PPP di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih sama.

"Pak Muhammad Mardiono itu adalah koordinator dari PPP untuk KIB selama ini. Jadi itu sudah ketahuanlah jawabannya," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/9/2022).

Posisi seperti ini, dikatakan Arsul, sama halnya dengan anggota KIB lainnya, yakni Golkar dan PAN. Di mana Mardiono melakukan konsolidasi dengan perwakilan dari parpol lain.

“Sebagaimana Pak Asman Abnur dari PAN. Kalau dari Golkar kalau tidak salah Pak Sekjen (Lodewijk Paulus) sendiri," pungkas Arsul.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X