IHSG Melemah Tapi Kurs Rupiah Menguat, Imbas Penguatan Harga Komoditas Dunia

- Rabu, 6 Mei 2020 | 10:12 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada awal perdagangan Rabu (6/5/2020). Pukul 09.04 WIB, IHSG melemah 4,56 poin atau 0,09% ke 4.625. Investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp36,60 miliar di seluruh pasar.

Tim Analis Indo Premier Sekuritas sebelumnya memproyeksikan IHSG tetap melaju di jalur hijau pada perdagangan hari ini, Rabu (6/5/2020), terutama karena penguatan indeks global dan harga komoditas yang dipacu oleh optimisme terhadap pelonggaran lockdown di berbagai negara.

Dalam paparannya di catatan riset pagi ini, Tim Analis Indo Premier menyatakan menguatnya indeks bursa global yang dipicu oleh optimisme investor terkait pembukaan kembali aktivitas ekonomi menjadi sentimen positif untuk IHSG .

Sementara itu, melonjak cukup tajamnya harga minyak mentah dan naiknya beberapa harga komoditas akan menjadi tambahan katalis positif di pasar.

"IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan support di level 4.580 dan resistance di level 4.680," tegas Tim Analis Indo Premier Sekuritas.

Sementara itu, nilai tukar rupiah berada di level Rp15.075 per dolar AS pada Rabu (6/5/2020) pukul 09.30 pagi. Posisi ini menguat 5 poin atau 0,03% dari Rp15.080 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa (5/5/2020).

Rupiah menyimpan energi untuk berbalik menguat. Investor menaruh harapan besar karena berbagai negara mulai kembali menggulirkan aktivitas publik setelah sempat 'dikunci' untuk menekan penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19).

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa rupiah berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Bahkan Perry memperkirakan dolar AS bisa didorong ke bawah Rp 15.000.

"Hari ini banyak berita positif yang bisa membawa rupiah bergerak di bawah Rp 15.000/US$. Seperti di AS, sejumlah wilayah akan dibuka kegiatan ekonominya. Juga pernyataan anggota The Fed (The Federal Reserve. bank sentral AS) bahwa ekonomi AS akan membaik pada semester II meski semester I mengalami resesi. Juga harga minyak yang meningkat," jelas Perry dalam video conference hari ini, Rabu (6/5/2020).


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X