Bupati Banyumas Minta Maaf Terkait dengan Penolakan Pemakaman Jenazah Pasien Corona

- Jumat, 3 April 2020 | 16:39 WIB
Bupati Banyumas pimpin pembongkaran makam jenazah pasien corona. (Dok Bupati Banyumas)
Bupati Banyumas pimpin pembongkaran makam jenazah pasien corona. (Dok Bupati Banyumas)

Baru-baru ini, publik dibuat heboh dengan polemik penguburan jenazah, yang meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona. Sejumlah masyarakat terlihat menolak pemakaman jenazah pasien corona, di pemakaman umum.

Seperti yang terjadi di Purwokerto. Seorang pasien virus corona yang meninggal di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, ditolak dimakamkan di empat kecamatan, yaitu Kecamatan Purwokerto Timur, Purwokerto Selatan, Kecamatan Patikraja dan Kecamatan Wangon.

-
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien corona. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Hingga pada akhirnya, jenazah pasien corona itu dimakamkan pada Selasa malam di lahan milik Pemkab di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas.

Namun rupanya, keputusan ini ditolak oleh warga sekitar. Mereka meminta agar jenazah tersebut dipindahkan, karena khawatir akan berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar. Tak sampai di situ, warga dari desa sebelah, yaitu Desa Karangtengah dan Kecamatan Cilongok.

Karena mendapat penolakan dari warga, makam jenazah pasien corona itu pun dibongkar pada Rabu (1/4/2020). Pembongkaran makam ini dipimpin langsung oleh Bupati Banyumas, Achmad Husein.

"Saya sebetulnya hanya ingin menunjukkan bahwa jenazah (pasien positif corona) setelah meninggal itu tidak berbahaya," ujar Husein pada Rabu (1/4/2020).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Achmad Husein (@ir_achmadhusein) on

Husein juga menyampaikan permintaan maaf pada masyarakat, terkait dengan penolakan pemakaman jenazah tersebut.

"Saya mohon maaf kepada seluruh warga masyarakat atas kejadian pemakaman, mungkin karena kami kurang sosialisasi dan mengedukasi masyarakat dengan baik," jelas Husein dalam unggahan video di akun Instagram-nya pada Rabu (1/4/2020) malam.

Dalam video itu juga, Husein menjelaskan bahwa penularan corona lebih berbahaya pada orang yang masih hidup, lewat batuk dan bersin.

"Sebab orang hidup itu bisa bicara, bisa batuk dan bisa bersin. Sedangkan orang meninggal tidak bisa sama sekali," lanjutnya.

Di rekaman video itu juga, Husein berdoa semoga jenazah yang meninggal akibat virus corona husnul khatimah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X