Bunga Utang Indonesia Capai 345 Triliun, Rizal Ramli Sindir Sri Mulyani Menteri 'Terbalik'

- Kamis, 24 Desember 2020 | 18:52 WIB
Rizal Ramli (Youtube/ Fadli Zon Official)
Rizal Ramli (Youtube/ Fadli Zon Official)

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia Rizal Ramli tanggapi mengenai kinerja Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani dalam menangani masalah utang Indonesia yang membeludak.

Hal itu disampaikan Rizal Ramli dalam video wawancaranya dengan politikus Fadli Zon di akun Youtube Fadli Zon Official pada Rabu (23/12/20).

Dalam video tersebut Fadli Zon menanyakan tanggapan Rizal Ramli mengenai mekanisme yang dilakukan Sri Mulyani terhadap utang negara Indonesia yang bunganya saja mencapai Rp345 triliun, padahal kalau dilihat Sri Mulyani kerap menerima penghargaan dari negara asing atas kinerjanya. 

"Bagaimana bisa menteri keuangan terbalik bisa mendapatkan penghargaan dari luar," tanya Fadli Zon kepada Rizal.

Menganggapi hal tersebut, Rizal menyayangkan sikap Sri Mulyani yang terlalu bermurah hati terhadap Bank Dunia IMF yang meminjam utang dengan bunga yang tinggi.

"Ada satu negara yang datang, saya mau bayar dengan bunga 17, 18 persen, dua-tiga persen lebih mahal dari harga pasar selama 10 tahun," kata Rizal.

Menurut Rizal, wajar saja jika Sri Mulyani mendapat beragam penghargaan dari negara asing lantaran bersikap baik dengan memberikan bunga yang tinggi untuk peminjaman.

Padahal menteri keuangan dari negara lainnya menekan semurah mungkin untuk bunga peminjaman di IMF. 

"Menteri keuangan Singapura, Jepang, China, kalau minjam itu dia tekan semurah mungkin, bukan kasih bonus semahal mungkin. Tidak aneh dia disenangin para bankir, investor asing, makanya saya katakan ia menteri keuangan terbalik. Baik kepada investor asing, tapi terbalik dengan rakyat dan bangsa kita," jelas Rizal.

Rizal juga menjelaskan bahwa perbedaan selisih untuh persenan bunga peminjaman dengan IMF itu jika 2 persen saja dihitung mencapi hingga 3 miliaran, dan yang membayar bunga tersebut adalah rakyat.

"Karena jangan main-main, perbedaan selisih bunga dua persen saja, selama 10 tahun, misalnya kita minjam 10 miliar itu tambahan bungannya nyaris sepertiganya, yang bayar rakyat kita," jelasnya.

"Caranya yang dipajakin yang kecil-kecil, karena dia gak berani pajakin yang e-gede, inikan tahapan besar," sambung Rizal.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X