Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung keputusan pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD yang mengumumkan pembubaran organisasi Front Pembela Islam (FPI), dan melarang seluruh aktivitasnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH Maman Imanulhaq. Ia mengatakan langkah yang diambil pemerintah adalah semata-mata untuk mengembalikan posisi Islam yang moderat, Islam yang toleran, dan Islam yang ramah.
"Tentu PKB mendukung langkah tersebut, tetapi juga mengingatkan agar para dai dan juga pendukung FPI tetap bekerja menjalankan amar maruf dan nahi munkar. Hanya saja strategi dan caranya saja yang perlu diubah," ujar Maman kepada Indozone, Rabu (30/12/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Maman ini menambahkan, cara melakukan amar maruf adalah dengan cara yang baik, sementara dalam menegakkan nahi munkar pun harus dilakukan dengan cara yang konstruktif, tidak kriminal, tidak anarkis, tidak juga melanggar hukum.
Baca Juga: Pemerintah: 35 Anggota FPI Terlibat Tindak Pidana Terorisme
Menurutnya, Islam adalah agama yang mengedepankan dialog, Islam adalah agama yang menginginkan terciptanya harmoni. Maka, Maman pun mengungkapkan bahwa PKB terbuka untuk para mantan FPI.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini mengungkapkan keinginannya memfasilitasi para eks FPI untuk sama-sama belajar bagaimana merumuskan kembali dakwah yang betul-betul menggugah, dakwah yang mengajak bukan mengejek, dakwah yang merangkul bukan memukul, dakwah yang memberikan argumentasi tentang kebenaran, kebaikan dan keindahan Islam.
"Ini bisa menjadi momentum umat Islam untuk kembali menguatkan komitmen keislamannya, Islam yang menjadi energi untuk perdamaian dan juga perubahan. Sekaligus juga meneguhkan kembali komitmen kebangsaan. Nilai kebangsaan hubul waton minal iman, mencintai Tanah Air adalah komitmen dari keimanan," tandasnya.
