Peredaran Masker Medis Palsu Bikin Resah, Pemerintah Diminta Tegas

- Rabu, 7 April 2021 | 10:28 WIB
Ilustrasi Masker. (photo/Unsplash/@markuswinkler)
Ilustrasi Masker. (photo/Unsplash/@markuswinkler)

Peredaran masker medis yang palsu kini terjadi di masyarakat dan membuat resah. Atas dasar itu Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati meminta pemerintah untuk dapat bertindak tegas terhadap peredaran masker medis palsu ini.

Ia berkata, masker medis  tersebut merupakan masker respirator yang digunakan oleh tenaga kesehatan (nakes) saat menangani pasien Covid-19.

“Ini tidak bisa dibiarkan, saya sangat menyayangkan kejadian ini, di saat seperti ini seharusnya kita saling melindungi. Saya berharap pemerintah dan kepolisian bertindak tegas atas kejadian ini. Jangan sampai masyarakat apalagi nakes terlanjur membeli masker palsu yang justru berbahaya bagi mereka,” kata Mufida di Jakarta, Rabu (7/4/2021).

BACA JUGA: Soal Pembukaan Tempat Karaoke, Dinkes DKI: Nyanyi Pakai Masker

Ia menilai kecenderungan berkembangnya masker yang tidak memenuhi standar dan beredar di pasar ini karena kegagalan pemerintah dalam janji menyediakan masker medis yang sesuai standar bagi masyarakat.

Kemudian, kata dia, kegagalan mengantisipasi pandemi yang berkepanjangan dalam hal penyediaan masker medis yang sesuai standar. Sehingga masyarakat cenderung membeli masker dengan harga yang murah walaupun masker tersebut tidak sesuai standar.

"Masker kini menjadi kebutuhan utama dan terus dipakai sejak Pandemi hingga kini dan ke depan. Pemerintah janji menyediakan masker untuk publik. Saat pilihan terbatas, masyarakat tergiur pilihan yang murah tapi ternyata tidak standar atau bahkan terindikasi daur ulang," ujar dia.

Menurutnya yang lebih ironi lagi dimana masih banyak fasilitas kesehatan yang tidak menyediakan masker respirator sesuai dengan kebutuhan tenaga kesehatan. Dengan demikian banyak tenaga medis Indonesia yang menangani pasien Covid-19 dengan menggunakan masker yang dibeli secara mandiri dan sebagiannya terpaksa membeli masker murah yang tidak sesuai standar.

“Saya sangat sedih dan miris mendengar jika ada Faskes yang tidak menyediakan masker sehingga Nakes harus membeli secara mandiri. Kemana perginya dana APBN untuk penanganan Covid-19?," tegas dia.

"Masker adalah alat perlindungan diri paling krusial bagi tenaga kesehatan, seharusnya Pemerintah memberikan subsidi kepada fasilitas kesehatan baik tingkat I maupun tingkat atas,” tambah Mufida.

Politisi PKS ini memandang seharusnya seluruh fasilitas kesehatan harus mendapatkan bantuan atau subsidi masker yang sesuai standar. Karena semua tenaga kesehatan baik yang bertugas di Fasilitas Kesehatan tingkat I seperti klinik dan Puskesmas hingga yang bertugas mengobati pasien Covid-19 memiliki risiko masing-masing untuk terpapar virus tersebut.

“Tenaga Kesehatan adalah garda terdepan kita dalam melawan Covid-19, melindungi mereka adalah tanggung jawab kita semua khususnya pemerintah yang berwenang. Sudah banyak sekali nakes yang berguguran karena terpapar virus, dan itu harus kita cegah apapun konsekuensinya dan berapapun biaya yang diperlukan," jelas Mufida.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X