Pria Ejek Gibran di Medsos Harus Klarifikasi dan Minta Maaf, Netizen Sindir Polisi

- Selasa, 16 Maret 2021 | 14:16 WIB
Pemuda yang diciduk Polisi Virtual dan komentar netizen yang sindir polisi. (Instagram @PolrestaSurakarta).
Pemuda yang diciduk Polisi Virtual dan komentar netizen yang sindir polisi. (Instagram @PolrestaSurakarta).

Akun Instagram Polresta Surakarta mengunggah sebuah video pria berinisial AM yang meminta maaf kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming, karena dianggap mengolok-ngolok Gibran di media sosial. Ia juga diduga terindikasi melanggar UU ITE.

Pria itu awalnya berkomentar di sebuah akun Instagram dengan jumlah follower besar. Komentarnya menuding Gibran yang tidak tahu seputar sepak bola dan hanya tahu diberi jabatan saja.

Komentar pria tersebut menindaklanjuti Gibran yang ingin acara semi final dan final Piala Menpora berlangsung di Solo. Usai terjaring razia polisi, pria tersebut menyampaikan permintaan maafnya.

"Yang bersangkutan diundang tim virtual police Polresta Surakarta ke Polresta untuk mengklarifikasi komennya di medsos," beber Kapolresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Polresta Surakarta (@polrestasurakarta)

Namun unggahan itu menimbulkan reaksi para netizen. Kebanyakan mereka mengkritik razia polisi virtual tersebut karena menganggap perkataan AM masih biasa dan tidak terlalu menyudutkan Gibran.

 

Baca Juga: FOTO: Penertiban PKL di Makassar

Kiritikan netizen bisa dilihat lewat kolom komentar di akun instagram @polrestasurakarta. 

"Pak mohon ijin, drpd menciduk yg kaya begini, kan polri punya alat untuk melacak seperti ini pak, coba tlg ciduk yg penipu” online pak , jelas sangat merugikan masyarakat pak, terimakasih," tulis akun bumisaktihold.

"Hahaha antik kritik ???? ngeriiiiii," tulis @rkmhrdk.

"Lucunee, itu lho dia berargumen, sering liat komentar yg jauh lebih parah dan jelas memojokkan tpi kok ngga ditindak. Terlalu dini untuk ditindaklanjuti," kata netizen lainnya dengan akun @ferdi.wae.

"Mohon maaf, sepertinya tindakan ini tidak menuai simpati dan malah akan meningkatkan prasangka banyak orang akan Pak Presiden dan Keluarganya yang kebetulan skrg diamanahi menjadi walikota," tulis akun lainnya.

"Menggunakan jabatan sebagai polisi agar rakyat takut untuk bersuara, dipanggil trus suruh minta maaf tapi buzzerrp dibiarin aja," tulis akun tersebut.

-
Kritikan netizen terkait video di Polresta Surakarta. (Instagram @PolrestaSurakarta).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X