Pemerintah Mau Impor 1 Juta Ton Beras, Buwas Ungkap Ratusan Ribu Ton Tak Terpakai

- Selasa, 16 Maret 2021 | 11:25 WIB
Kiri: Budi Waseso (Instagram/budiwaseso.official) / Kanan: Pekerja menumpuk gabah kiriman dari petani di Gudang Perum BULOG di Kampung Legok (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Kiri: Budi Waseso (Instagram/budiwaseso.official) / Kanan: Pekerja menumpuk gabah kiriman dari petani di Gudang Perum BULOG di Kampung Legok (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Dirut Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan seharusnya tahun ini Indonesia tidak perlu mengimpor beras. Pasalnya, masih banyak beras impor yang belum terpakai dan mutunya turun.

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengklaim stok beras impor dari tahun 2018 lalu bahkan masih bersisa. Dari total pengadaan 1.785.450 ton beras, sebanyak  275.811 ton beras belum tersalurkan.

Padahal, 106.642 ton di antaranya adalah beras yang mutunya telah turun.

"Kami sudah lapor ke presiden saat itu, beras impor kami saat Maret tahun lalu (stoknya) 900 ribu ton sisa dari 1,7 juta ton, sekian juta ton beras impor, jadi sudah menahun kondisinya," ujar Buwas dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi IV DPR RI, Senin (15/3/2021).

Menurut Buwas, beras turun mutu itu masih layak dikonsumsi, namun harus dicampur dengan beras dalam negeri agar kualitasnya tetap baik.

"Layak pakai tapi harus di-mix dengan beras dari dalam negeri," katanya.

Namun, cara mencampurnya perlu proses panjang sehingga distribusi beras juga lebih lambat. Terlebih, masyarakat kurang cocok dengan rasa beras impor.

"Permasalahannya ada kesalahan saat impor lalu rata-rata taste-nya pera, nggak sesuai dengan taste masyarakat kita, sehingga jadi permasalahan," imbuh Buwas.

Seperti diketahui, pemerintah berencana mengimpor 1 juta ton beras sebagai stok. Rencana ini pun memicu polemik dari masyarakat

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X