Habib Rizieq: Kalau Tak Ada Kewajiban Dakwah di Negeri Ini, Saya Tak Akan Tinggalkan Mekah

- Selasa, 10 November 2020 | 21:23 WIB
Kolase foto Habib Rizieq Shihab (YouTube FRONT TV) dan kompleks Ka'bah di Mekah (ANTARA)
Kolase foto Habib Rizieq Shihab (YouTube FRONT TV) dan kompleks Ka'bah di Mekah (ANTARA)

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab mengaku tidak ingin pulang ke Indonesia bila bukan karena dakwah.

Bahkan, dia sempat ditawari izin tinggal selamanya oleh pemerintah Arab Saudi.

Di sisi lain, Habib Rizieq mengaku bahagia tinggal di Tanah Suci karena pahala beribadah di sana berlipat ganda.

Hal ini diungkapkan Habib Rizieq seperti yang terlihat pada video kanal YouTube FRONT TV, Selasa (10/11/2020).

Awalnya, Habib Rizieq mengaku tidak mempunyai masalah besar saat tinggal di Arab Saudi selama beberapa tahun. 

Dia membantah diasingkan selama berada di Tanah Suci. Dia bahkan mengaku punya banyak kawan dan berkegiatan seperti menggelar pengajian dan aktivitas lain di sana.

Bahkan, Habib Rizieq sebenarnya tidak mau pulang ke Indonesia karena hal tertentu. Sebab bila berada di sana, kata dia, pahala yang diperoleh berlipat ganda ketika beribadah.

"Bahkan sekali lagi kita katakan di Mekah ini tentu punya kelebihan yang luar biasa, untuk ibadah 100 ribu kali lipat ganjarannya. Sebetulnya kalau ingat 100 ribu kali lipat kayaknya gak mau pulang ya," kata Habib Rizieq tertawa.

"Kalau tidak ada kewajiban dakwah di negeri ini, saya tidak akan tinggalkan Mekah," sambungnya.

Namun, Habib Rizieq juga sempat diperiksa otoritas Arab Saudi akibat adanya laporan pihak tertentu. Setelah diberi penjelasan, pihak otoritas Arab Saudi akhirnya paham bahwa berita terkait Habib Rizieq tidak benar.

Bahkan, pihak pemerintah Arab Saudi sempat menawarinya izin tinggal selamanya di sana.

"Jangan cerita deportasi, saya ditawarkan, 'Habib, anda mau pulang besok ke Indonesia atau mau tinggal di sini selamanya, silakan'," kata dia.

Habib Rizieq kembali menjelaskan bahwa dirinya sempat diundang ke Riyadh, Arab Saudi, dan ditawari izin menetap dalam waktu lama.

"Maka dari itu pada malam Ahad, pada Sabtu malam Ahad, sebelum saya pulang, saya ke Riyadh. Saya diundang resmi ke Riyadh. Saya ketemu petinggi di sana. Mereka tawarkan, 'mau tinggal di sini? Kita beri izin tinggal, seumur hidup pun boleh. Silakan anda memutuskan'," kata Habib Rizieq menceritakan pertemuannya dengan pemerintah Arab Saudi.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X