Banyak Percaya Konspirasi, Pengamat Nilai Pilpres AS Lebih Buruk dari Indonesia

- Sabtu, 23 Januari 2021 | 15:56 WIB
Donald Trump (REUTERS/Tom Brenner), Joe Biden (REUTERS/Kevin Lamarque)
Donald Trump (REUTERS/Tom Brenner), Joe Biden (REUTERS/Kevin Lamarque)

Peneliti Senior LIPI Dewi Fortuna Anwar menyebut bahwa pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat pada 2020 lalu lebih payah dibandingkan dengan yang dilakukan di Indonesia.

Dalam sebuah diskusi daring, Dewi menilai bahwa banyak warga Amerika Serikat yang percaya terhadap konspirasi, sehingga Pilpres di Indonesia pada 2019 dinilai lebih baik.

“Lebih payah dari pilpres Indonesia dulu, bagaimana teori konspirasinya luar biasa. Kita malahan sekarang sudah bersatu, tidak ada oposisi di Indonesia,” ucap Dewi, Sabtu (23/1/2021).

Baca Juga: Kartun 'The Simpsons' Bikin Heboh Lagi, Disebut Ramalkan Kamala Harris Jadi Wapres AS

Lebih lanjut, Dewi mengatakan bahwa hingga saat ini masih banyak warga Amerika Serikat yang tidak percaya kalau Joe Biden memenangkan Pilpres, dan telah dilantik sebagai presiden.

"Dilantiknya Biden, dan pidatonya sangat simpatik bahwa dia presiden seluruh rakyat Amerika. Itu kita ragu sejauh mana pendukung setianya Trump itu akan mau menerima sebagai presiden mereka,” terangnya.

“Kita lihat untuk negara besar dan begitu terdidik seperti AS, orang yang percaya dengan teori konspirasi begitu besarnya. Ini masih ada yang percaya bahwa Biden itu belum menang, dan tidak akan dilantik sebagai presiden,” tambah Dewi.

Seperti diketahui, Joe Biden dan Kamala Harris dlantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Sebelum pelantikan, beberapa waktu sebelumnya sempat terjadi kericuhan di Capitol Hill yang menyebabkan 5 orang tewas.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Polres Langkat Musnahkan Barbuk Ganja dan Sabu

Rabu, 17 April 2024 | 11:20 WIB
X