Ekonom dan Peneliti Senior dari Institut Development For Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menyebutkan, setidaknya ada tiga hal yang bisa dilakukan pemerintah, agar Indonesia bisa meredam dampak daripada resesi yang terjadi di Singapura.
Ketiga hal itu berkaitan erat dengan posisi Singapura yang merupakan mitra dagang utama Indonesia, yaitu mencari negara baru untuk tujuan ekspor, mendorong tingkat konsumsi dalam negeri melalui peningkatan bantuan sosial kepada masyarakat, serta yang ketiga adalah Indonesia harus lebih giat lagi menangkap peluang realokasi investasi dari negara lain, seperti menangkap peluang realokasi pabrik-pabrik Amerika di Tiongkok, ke Indonesia.
"Kaitannya dengan perdagangan ya kita harus cepat melihat negara-negara tujuan ekspor yang recovery ekonominya lebih cepat, seperti Tiongkok. Tiongkok kan sudah mulai membaik. Jadi mengubah tujuan ekspor kita," ujar Tauhid kepada Indozone, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/7/2020).
Kemudian kaitannya dengan investasi, kata Tauhid, Indonesia harus mampu memanfaatkan momentum ketegangan AS-Tiongkok untuk bisa mengajak AS merelokasi industrinya dari Tiongkok ke Indonesia.
"Sebab memang peran Singapura dari sisi investasi cukup besar, terutama industri-industri di Batam, yang sebagian besar merupakan FDI dari Singapura," tuturnya.
Sementara itu dari sisi dalam negeri Indonesia sendiri, Tauhid mengatakan bahwa bagaimanapun caranya, pemerintah harus mendorong tingkat konsumsi dalam negeri, agar krisis yang terjadi di Singapura, setidaknya bisa diredam dan tidak menimbulkan kerusakan yang berarti terhadap perekonomian Indonesia.
"Kita bisa mengandalkan perekonomian domestik, karena kan perdagangan kita terganggu. Maka itu bantuan sosial harus diperbesar, agar manfaatnya bisa ditangkap," pungkasnya.
Artikel Menarik Lainnya:
