Singapura Bikin Saingan Tes Swab yang Menyiksa, Cuma Butuh Napas dengan Proses 1 Menit

- Jumat, 23 Oktober 2020 | 14:01 WIB
Wanita memakai Breathonix, alat uji Covid-19 (Straits Times)
Wanita memakai Breathonix, alat uji Covid-19 (Straits Times)

Salah satu metode untuk mengetahui apakah seseorang positif terinfeksi Covid-19 atau tidak adalah dengan melakukan tes swab.

Tapi, banyak yang mengeluh merasa tidak nyaman melakukan tes swab. Seperti kita ketahui, tes swab dilakukan dengan cara memasukkan alat seperti cotton bud panjang ke hidung atau tenggorokan.

Memang hanya sebentar, namun banyak warga yang mengeluh sakit saat melakukannya. Untunglah, para peneliti di Singapura saat ini sedang mengembangkan metode tes Covid-19 baru yang akurat dan tidak menyakitkan.

Dilansir dari World of Buzz, The National University of Singapore (NUS) mengembangkan alat untuk mendeteksi Covid-19 hanya dengan napas, yang disebut Breathonix.

Waktu tesnya juga tidak memerlukan durasi lama, kurang dari satu menit. Peneliti mengatakan metode kerjanya adalah dengan mendeteksi senyawa organik yang mudah menguap (VOC) di napas seseorang.

Alat ini diklaim memiliki akurasi hingga 90%, berdasarkan hasil uji klinis yang dilakukan kepada 180 pasien. Pasien hanya perlu membuang napas lewat corong sekali pakai yang terkoneksi dengan alat uji berpresisi tinggi.

Dilaporkan Channel News Asia, nafas yang dihembuskan kemudian dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam spektrometer massa untuk pengukuran.

Alat yang memakai perangkat lunak ini kemudian akan menganalisa VOC dan mengeluarkan hasilnya kurang dari satu menit.

Dr Jia Zhunan selaku CEO mengklaim Breathonix sebagai solusi yang cepat dan aman untuk mengidentifikasi infeksi Covid-19.

-
Mencoba memakai Breathonix, alat uji Covid-19 (Straits Times)

Sementara itu, COO Breathonix menerangkan bahwa corong yang menjadi tempat napas dihembuskan oleh pasien, memiliki perangkap air liur yang menghentikan saliva masuk ke dalam mesin.

Dengan begitu, tidak akan terjadi kontaminasi silang di antara banyaknya pasien yang menggunakan mesin itu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X