Anies Baswedan Akui Terjadi Kenaikan Kasus Corona Selama Ramadan

- Selasa, 19 Mei 2020 | 18:31 WIB
Anies Baswedan (INDOZONE/Murti Ali)
Anies Baswedan (INDOZONE/Murti Ali)

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mengungkap fakta bahwa di wilayahnya sudah pernah memasuki fase penurunan kasus per hari, sayangnya statistik berkata lain. 

Hal ini diungkapkan Anies ketika mempresentasikan perkembangan terkini Covid-19 secara virtual disiarkan langsung akun YouTube resmi Pemprov DKI Jakarta, Selasa (19/5/2020).

Awalnya, Anies menunjukkan bahwa awal pertengahan Maret 2020, penelitian dari Universitas Indonesia membuktikan adanya kenaikkan orang Jakarta yang berada di rumah saja. 

"Bahkan di DKI Jakarta, hampir 60 persen berada di rumah saja. Melonjak signifikan dari sekitar 40 persen ke 60 persen. Dari semua provinsi di Jawa, lompatan Jakarta paling tinggi. Artinya apa? Artinya ada keseriusan warga Jakarta untuk menangkis penularan," ungkapnya.

Anies meneruskan penjelasannya dengan grafik proporsi jumlah warga yang di rumah saja (yang warnanya biru), berbanding laporan kasus Covid-19 per hari (warnanya merah).

Dari penelitian tersebut, benar saja bahwa setelah adanya peningkatan masyarakat yang di rumah saja, prediksi dua minggu kemudian kasus virus corona menurun pun terbukti. Namun, sayang sejak awal bulan puasa atau Ramadan, tren kasus mulai tumbuh lagi. 

"Di bulan Mei, jumlah laporan kasus per hari mengalami peningkatan kembali, seakan kita menuju gelombang dua. Ini terjadi utamanya justru sesudah bulan suci Ramadan," ujarnya.

Menurutnya, hal ini akibat kecenderungan masyarakat untuk keluar pada sore dan malam hari. Sehingga angkanya cenderung meningkat.

"Bila kita ingin menuntaskan ini, maka kita harus disiplin berada di rumah, di sore dan malam hari tetap berada di rumah. Tujuan kita adalah membawa laporan kasus ini turun kembali ke bawah," bebernya.

Karena itu, Anies pun berharap lebih banyak lagi warga DKI Jakarta yang disiplin tak keluar rumah, dengan harapan mencapai 70 persen. Ia juga menekankan bahwa seluruh warga DKI Jakarta punya kepentingan menarik kembali tren kasus per hari agar kembali melambat.

Sisi lain, ia juga memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah selama 14 hari atau dua pekan kedepan.

"PSBB akan kita perpanjang 14 lagi," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X