Sempat Disebut Negatif, Tersangka Klinik Aborsi Ternyata Meninggal karena Covid

- Rabu, 30 September 2020 | 12:57 WIB
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (24/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Jumat (24/4/2020). (INDOZONE/Arya Manggala)

Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur angkat bicara perihal kematian tersangka dokter berinsial SWS dalam kasus penggerebekan klinik aborsi ilegal di Raden Saleh, Jakarta Pusat. Usut demi usut ternyata tersangka meninggal karena virus corona (Covid-19) setelah sebelumnya pihak kepolisian menyebut tersangka meninggal bukan karena covid sebab hasil tesnya negatif.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bagian Humas Rumah Sakit Polri Kramat Jati, AKBP Kristianingsih. Dia membenarkan jika tersangka terkena virus corona.

"Iya benar meninggal jam 09.00 WIB pagi di ruang ICU. Iya (meninggal karena Covid)," kata AKBP Kristianingsih saat dihubungi wartawan, Rabu (30/9/2020).

Dia menyebut tersangka diketahui positif virus corona dari hasil swab tes yang dilakukan.

"Itu berdasar hasil swab," ungkap Kristianingsih.

Seperti diketahui, belum lama ini Polda Metro Jaya menggerebek sebuah klinik yang berlokasi di Senen, Jakarta Pusat. Dari kasus itu, polisi mengamankan 17 orang tersangka yang terdiri dari Dokter, perawat, pelayan, calo hingga pelaku yang menggugurkan kandungannya.

Kasus ini terungkap setelah polisi menerima informasi dari otak pembunuhan WNA Taiwan sekaligus bos roti berinisial S. Dari hubungan gelap S dan sang bos roti itu, S pada akhirnya menggugurkan kandunganya di klinik tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X