Miris, Sulit Dapat Sinyal Internet, Mahasiswi di Magelang Kerjakan Tugas di Pinggir Jalan

- Selasa, 21 Juli 2020 | 10:10 WIB
Teara Noviani (kiri) mengerjakan Ujian Tengah Semester secara daring di pinggir jalan kawasan pegunungan Menoreh di Desa Kenalan, Borobudur, Magelang. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom)
Teara Noviani (kiri) mengerjakan Ujian Tengah Semester secara daring di pinggir jalan kawasan pegunungan Menoreh di Desa Kenalan, Borobudur, Magelang. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom)

Teara Noviani, seorang mahasiswi yang tinggal di Desa Kenalan, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, terpaksa mengerjakan tugas kuliahnya di pinggir jalan akibat sulit mendapatkan sinyal yang stabil, pada Senin (20/7/2020).

Lokasi tempat tinggal Teara kebetulan berada di antara Perbukitan Menoreh yang dikenal dengan kontur daratan yang berbukit-bukit dan sulit menjangkau sinyal seluler, lebih-lebih lagi internet.

"Kalau di rumah gak dapat sinyal, Mas," ujarnya sembari tetap fokus mengerjakan tugasnya, "makanya saya ke sini."

Teara, yang kuliah jurusan Manajemen di Universitas Muhammadiyah Magelang, mengatakan kalau tugas yang sedang digarapnya bukan sekadar tugas harian, melainkan tugas pengganti Ujian Tengah Semester (UTS).

"Setiap ada tugas saya selalu seperti ini (ke pinggir jalan)," katanya.

-
Teara Noviani (kiri) mengerjakan Ujian Tengah Semester secara daring di pinggir jalan kawasan pegunungan Menoreh di Desa Kenalan, Borobudur, Magelang. (ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom)

Selama dia mengerjakan tugas, orang-orang yang melintas di jalan tersebut melihatinya, antara heran dan miris.

"Ya, cuek aja. Daripada tugas saya gak selesai," ujar Teara dengan tetap tersenyum.

Rp 22 Triliun untuk Internet

Sementara itu, pemerintah telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp22 triliun untuk pengembangan teknologi digital, mulai dari reformasi birokrasi, penyampaian program sosial, dan pendidikan.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, anggaran sebesar itu akan diprioritaskan untuk sektor pendidikan.

"Pengembangan teknologi digital menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah untuk menunjang perbaikan pelayanan publik, terutama pendidikan," ujar Ma'ruf, seperti dikutip dari Antara, Rabu, 8 Juli 2020.

"Pemerintah terus berusaha untuk memajukan pendidikan dengan penggunaan teknologi yang mutakhir dan mengikuti perkembangan zaman," katanya pula.

Ma'ruf berasumsi bahwa penguasaan teknologi dalam dunia pendidikan dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global.

Dia juga bilang kalau sistem pendidikan berbasis digital juga dapat meminimalkan kesenjangan dan menciptakan pemerataan hak untuk mendapatkan akses pendidikan bagi masyarakat.

Sistem pendidikan berbasis digital diharapkannya mampu mewujudkan pemerataan pendidikan di seluruh daerah serta dapat menghilangkan kesenjangan perbedaan tingkat pendidikan di masyarakat.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X