28 Polisi dan 3 TNI Dirawat, Pasca Demo Omnibus Law Berujung Ricuh

- Sabtu, 10 Oktober 2020 | 14:01 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kedua dari kanan) menjenguk korban kerusuhan Jakarta Pusat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (10/10/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana (kedua dari kanan) menjenguk korban kerusuhan Jakarta Pusat di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (10/10/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)

Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, merawat 31 anggota TNI dan Polri yang terluka akibat kericuhan saat demo menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law beberapa waktu lalu di Jakarta.

"Anggota Polri ada 28 orang dan tiga orang anggota TNI. Jadi total ada 31 anggota yang dirawat," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dikutip Antara, Sabtu (10/10/2020).

Nana menjelaskan, mayoritas aparat yang terluka akibat terkena lemparan batu dari oknum yang terlibat bentrok saat demo berujung ricuh.

Selain aparat, tim medis RS Polri juga merawat 30 warga sipil yang juga terluka dalam kejadian itu. Sebanyak empat orang di antaranya mulai membaik.

Nana hadir menjenguk korban bersama Anggota Kompolnas Pudji Hartanto dalam rangka memberikan rasa simpati serta semangat kepada mereka untuk segera sembuh.

"Kami dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) datang dalam rangka melihat kondisi masyarakat yang terkena dampak unjuk rasa di sekitar Istana kemarin," ujar Nana.

-
Bentrokan antara demonstran dengan polisi saat aksi unjuk rasa menentang UU Cipta Kerja di Jakarta, Kamis (8/10/2020). (ANTARA/Galih Pradipta/aww)

Menurut dia, pada pelaksanaan unjuk rasa kemarin, aparat telah diarahkan untuk mengedepankan rasa humanis dan persuasif terhadap peserta aksi.

"Mabes Polri sudah sampaikan aksi damai itu, tapi kemudian terjadi pelemparan-pelemparan oleh kelompok yang kita tahu. Mereka ada buruh, mahasiswa, pelajar dan ada anak-anak muda," tegasnya.

Saat izin menggelar unjuk rasa telah berakhir, polisi berupaya membubarkan massa melalui pemberitahuan dan komunikasi persuasif.

"Tapi tidak digubris, kemudian ada perusakan fasilitas umum yang dibakar para pengunjuk rasa," sambungnya.

Dalam kejadian itu polisi menangkap total 1.192 pengunjuk rasa, terdiri atas 166 mahasiswa, 570 pelajar, 161 buruh dan elemen masyarakat lainnya sebanyak 295 orang.

"Sampai semalam sudah kami pulangkan 1.057 orang dan masih ada 135 orang dalam proses pendalaman terkait peran dalam aksi anarkis. Sampai sekarang, kami masih selidiki terkait perusakan-perusakan oleh pengunjuk rasa anarkis," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X