Ini Kata Pengamat Soal Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 16:06 WIB
Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. (Antara/Akbar Nugroho Gumay)
Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 wakil menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, untuk membantu kerja sejumlah menteri dalam mencapai target program kerja yang dicanangkan. Pelantikan ini dilakukan di Istana Negara pada Jumat (25/10) pukul 14.00 WIB.

Pengamat politik Universitas Nasional Robi Nurhadi mengatakan, komposisi wakil menteri sudah dipersiapkan. Dan, tidak terlepas dari citra bagi-bagi kekuasaan, karena ditempati oleh perwakilan partai politik dan pendukung dalam Pemilu Presiden lalu.

"Kalau melihat pernyataan Wapres (Ma'ruf Amin) di salah satu TV nasional menjelaskan, bahwa formasi wakil menteri memang sudah disiapkan. Tentu, formasi wakil menteri memiliki aroma bagi-bagi kekuasaan, saat diisi oleh wakil parpol dan kelompok pendukung non-parpol," katanya kepada Indozone, Jumat (25/10).

Ditanya mengenai penunjukkan sejumlah wakil menteri, merupakan 'pengobat kekecewaan' sejumlah pihak, terkait dengan adanya pengangkatan menteri yang tidak sesuai harapan kelompok atau pihak tertentu, Robi menilai ada yang wajar dan ada yang tidak lazim. 

-
Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

 

Misalnya saja terkait dengan adanya jabatan Wakil Menteri Agama yang dijabat oleh ulama, disebut-sebut sebagai pengobat kekecewaan kalangan ulama karena posisi Menteri Agama dijabat oleh bukan ulama. 

"Yang kurang lazim sebenarnya justru karena diisinya posisi Menag (Menteri Agama) bukan dari kalangan ulama atau NU Khususnya. Maka pemosisian Wamen tersebut merupakan hal yang secara politik harus dilakukan. Yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa justru Menag-nya berubah dari fatsun politik yang ada," bebernya.

Sementara, mengenai diangkatnya Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, dinilainya sebagai hal yang wajar. Kendati, sebelumnya ada 'kekecewaan' Projo sebagai relawan Joko Widodo lantaran masuknya Prabowo Subianto dalam kabinet.

"Menurut saya, itu hal yang biasa. Kata (ahli teori politik) Robert Dahl, politik itu kan soal siapa dapat apa. Projo kan jelas siapa dalam formasi kemenangan politik Presiden Jokowi. Jadi kalau ia dapat posisi, itu adalah hal yang wajar," tandasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X