Imbas Biaya Angkut yang Tinggi, Harga Obat Diprediksi Bakal Lebih Mahal

- Senin, 27 April 2020 | 20:18 WIB
Obat-obatan. (Photo/Ilustrasi/REUTERS/Marzio Toniolo)
Obat-obatan. (Photo/Ilustrasi/REUTERS/Marzio Toniolo)

Lantaran harga bahan baku yang mayoritas diimpor dari luar negeri dan membuat harga angkut lebih tinggi, Ketua Gabungan Perusahaan (GP) Farmasi, Vincent Harjanto memprediksi harga obat akan mengalami kenaikan yang signifikan.

Hal itu disampaikan Vincent dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI secara daring, Senin (27/4/2020).

"Sekarang ini menghadapi Covid-19 seluruh dunia, praktis semua bahan baku harganya naik dari 30% sampai tiga kali lipat karena permintaan semakin meningkat," katanya.

Vincent juga menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pokok untuk obat-obat juga naik 30% bahkan 3-5 kali lipat dari biasanya. Hal itu karena banyak pesawat yang dibatasi operasinya selama pandemi Covid-19.

"Banyak sekali penerbangan yang di grounden, yang tidak terbang atau tidak boleh terbang sehingga angkutan berebut pada pesawat maupun laut, sehingga akibatnya pemilik atau maskapai penerbangan maupun perkapalan itu menaikkan harganya suka-suka mereka," jelasnya.

"Kita para produsen obat dalam negeri pun saat ini sedang memproduksi 15 jenis produk obat yang sebelumnya harus impor. Setidaknya ada penghematan sebesar 20% dari harga normal," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X