Polda Metro Jaya baru saja merilis pengungkapan kasus ganjal ATM dengan delapan tersangka dan kerugian korban mencapai ratusan juta. Lalu, bagaimana tips dari pihak kepolisian agar terhindar dari sindikat ini?
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan ada beberapa tips atau cara agar masyarakat terhindar dari para sindikat ganjal ATM. Caranya yakni menutup tombol angka di mesin ATM secara sangat rapat saat masyarakat menggunakan mesin ATM.
"Imbauan untuk masyarakat setiap kita pencet nomer pin itu tegas menutup lebih safety jangan terlalu terbuka karena modus pelaku mengintip pin ATM," kata Kombes Yusri saat dihubungi wartawan, Rabu (29/4/2020).
Yusri mengatakan, jika pelaku gagal mengintip atau mengetahui pin ATM korban, maka pelaku akan gagal menguras habis rekening korban. Dia mengatakan masyarakat juga harus hati-hati karena modus ganjal ATM itu dilakukan para pelaku secara terorganisir.
Pelaku lebih dari satu orang akan bertugas sesuai pembagian perannya. Ada yang mengalihkan perhatian orang lain, mengganjal ATM, mengintip pin korban, menawarkan diri membantu saat kartu ATM terganjal, menukar kartu ATM hingga menguras habis uang korban.
"Mereka ini satu kelompok dengan peran masing-masing, ada yang bagian jaga, ada yang jadi sopir itu tugasnya ada yang mengalihkan juga. Misal di SPBU di minimarket dia juga mengalihkan orang lain. Jadi dia masuk nggak satu, dua orang tapi terorganisir dengan baik," ungkap Yusri
Lebih jauh, Yusri mengatakan, modus pelaku ganjal ATM bahkan lebih modern lagi. Para pelaku bahkan ada yang sengaja menaruh kamera sangat kecil di mesin ATM dengan tujuan merekam jari calon korbannya saat menekan pin ATM.
"Banyak modus para pelaku bukan hanya mengintip tapi ada yang pasang kamera khusus kecil dan itu pernah kita ungkap," kata Yusri.
Meski pelaku menggunakan kamera kecil, jika masyarakat lebih hati-hati dan menutup rapat tangan saat menekan tombol pin ATM, para pelaku tetap tidak akan bisa mengetahui pin ATM korban. Para pelaku juga bisa saja lupa pin korban meskipun sudah diintip.
"Pelaku itu ngintip gantian kanan dan kiri. Setelah diintip kartu korban mereka juga kadang lupa pin korban. Kalau yang lupa mereka ya nggak berhasil, tapi ketika berhasil ada yang berhasil kuras rekening korban sampai kerugian Rp100 juta," pungkas Yusri.
Artikel Menarik Lainnya:
-
40 Masjid Masih Salat Tarawih Berjamaah saat PSBB Jakarta, Ini Penjelasan Pemprov DKI
-
Kronologi Perusakan Mobil Jenderal Polisi, Kejar-kejaran di Tol hingga Dihentikan Mendadak
-
Lion Air Group Dapat 'Izin Khusus' Layani Rute Penerbangan Domestik
