Bukan Hanya 15 Juta Data, Tapi Ada 91 Juta Data Tokopedia Dijual di Dark Market

- Senin, 4 Mei 2020 | 11:56 WIB
Tokopedia. (Dok. Tokopedia)
Tokopedia. (Dok. Tokopedia)

Seorang ahli digital forensik mengungkap ada puluhan data pengguna Tokopedia yang dijual di dark market di luar dari 15 juta data yang diakui oleh Tokopedia sudah diretas. Sebanyak 91 juta data yang dijual itu ternyata sudah dibelai sebanyak dua kali di pasar gelap tersebut.

"Ada dua jenis data yang bocor ke publik terkait Tokopedia yaitu 15 juta itu oleh peretasnya dipublikasikan secara gratis bisa di download di internet, tetapi si peretas itu juga masih memiliki data Tokopedia lain berjumlah 91 juta yang mana 91 juta ini dijual di dark market," kata ahli digital forensik, Ruby Alamsyah saat dihubungi Indozone, Senin (4/5/2020).

Dari analisa Ruby, dia mengatakan data itu sudah dijual dan ada dua kali transaksi terkait data tersebut. Ruby mengatakan harga data itu sebesar US$5 ribu.

"Kalau saya pantau sudah terjadi pembelian dua kali atas pembelian data itu," ungkap Ruby.

Tentunya data-data yang dijual itu merupakan data tanpa pengguna Tokopedia tanpa pasword. Ruby mengatakan sang hacker kesulitan membuka pasword sehingga menjual data itu apa adanya.

Selain itu, Ruby mengulas terkait 15 juta data yang dipublish oleh sang hacker. Dia mengatakan itu modus hacker untuk menjual data-data yang berhasil mereka hack.

"Yang 15 juta itu biasanya sebagai contoh 'ini loh saya sudah retas, ini contohnya, silakan publik nilai data itu bener apa enggak'. Setelah publik cek kan data itu benar dan diakui Tokopedia," kata Ruby.

Lebih jauh Ruby mengatakan kasus Tokopedia ini hampir sama dengan kasus kebocoran data Buka Lapak. Namun bedanya data Buka Lapak yang bocor merupakan data lama, berbeda dengan Tokopedia.

"Buka Lapak bocoronya 13 juta itu data tahun 2017. Jadi kejadian terpublikasi di 2019 tetapi data terbocor data pengguna lama, tahun 2017. Nah yang Tokopedia ini kita analisa kemungkinan itu data terbaru yaitu sampai Maret 2020 ini alias data pengguna baru," pungkas Ruby.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X