Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mempercepat pembangunan fasilitas observasi/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya virus corona (Covid-19) di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Proyek itu diibaratkan legenda 'Roro Jonggrang' karena membangun sebuah infrastruktur dalam waktu singkat. Langkah yang diterapkan pemerintah RI pun serupa dengan sikap pemerintah Tiongkok ketika membangun rumah sakit darurat virus corona.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan secara keseluruhan progres konstruksi yang telah dimulai sejak 8 Maret 2020 itu sudah 32%. Target selesainya pada 28 Maret 2020.
"Target yang diberikan Bapak Presiden adalah 2-3 pekan harus selesai dan siap dimanfaatkan. Tidak hanya bangunan untuk observasi hingga isolasi, tetapi fasilitas pendukungnya, seperti rumah dokter dan perawat, dapur umum, gudang, laundry, dan lain-lain,” kata Menteri Basuki di Jakarta, Jumat (20/3/2020).
Pembangunan fasilitas observasi penyakit menular di Pulau Galang dibagi menjadi tiga zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house.
Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helikopter (helipad) dan zona utilitas.
Material modul panel yang telah dikirim dari Jakarta, saat ini sudah selesai dipasang sebanyak empat modul untuk ruang observasi berkapasitas lima tempat tidur.
Adapun yang terakhir Zona C. Peruntukannya untuk tahap berikutnya (menyesuaikan kebutuhan) dengan memanfaatkan cadangan lahan.