Para Pendemo Hongkong Boikot Vans

- Selasa, 8 Oktober 2019 | 15:18 WIB
Ilustrasi sepatu Vans yang di pakai untuk Skateboard. (vans)
Ilustrasi sepatu Vans yang di pakai untuk Skateboard. (vans)

Desain sepatu Vans diboikot pendemo Hong Kong lantaran merilis sepatu yang didesain mendukung protes anti-pemerintah kota di kompetisi desain sepatu yang digelar setiap tahunnya.

Keputusan perusahaan untuk menarik desain ini dibalas dengan kemarahan para pendemo di media sosial, di mana pengguna sepatu tersebut mulai mengunggah video dan foto diri mereka yang  melemparkan sepatu Vans mereka ke tempat sampah, bahkan membakarnya.

Kompetisi Vans Custom Culture ini mengundang masyarakat untuk mendesain sepatu mereka sendiri. Pemenang kompetisi ini akan dipilih melalui daring dan menerima US$ 25.000 dolar Amerika. Lalu desain mereka akan diproduksi oleh toko sepatu Vans.

Dilansir dari CNN pada Selasa (8/10), kompetisi sepatu yang memperoleh suara terbanyak yaitu sepatu yang desainnya bertema demonstrasi.

Sepatu ini didesain oleh Naomiso yang tinggal di Kanada. Naomiso yang mendesain sepatu demonstrasi ini menggunakan fitur bauhinia merah, bunga di bendera Hong Kong, dan salah satu payung kuning yang identik dengan protes pro-demokrasi kota tahun 2014. 

Lalu, ilustrasi gambar yang di tempelkan pada sepatu ini adalah adanya kerumunan pengunjuk rasa yang mengenakan masker gas, kacamata dan topi keras.

Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook dalam bahasa Cina dan Inggris, Vans mengatakan bahwa "sebagian kecil desain artistik telah dihapus untuk mematuhi ketentuan Custom Culture."

"Sebagai merek yang terbuka untuk semua orang, kami tidak pernah mengambil posisi politik dan karenanya meninjau desain untuk memastikan mereka sejalan dengan nilai-nilai yang telah lama dijunjung tinggi yaitu rasa hormat dan toleransi, serta dengan pedoman yang dikomunikasikan secara jelas untuk kompetisi ini tanpa merujuk secara khusus pada desain bertema protes," tulis pernyataan itu di akun Facebook,

Namun, pernyataan di akun Facebook tersebut menuai kecaman dari pendukung protes Hong Kong. Dimana, sejumlah postingan disertai tagar #boycottVans.

Beberapa pengguna mengatakan bahwa keputusan itu bertentangan dengan sejarah dan identitas Vans sebagai merek skateboard yang berakar pada pemberontakan kaum muda, sementara yang lain membuat poster-poster satiris yang mengubah slogan merek Vans "Off the Wall," menjadi "Lick the Great Wall".

Sementara itu pada Juni 2019, Nike menarik sejumlah produk di China setelah seorang perancang busana memicu reaksi media sosial karena menyatakan dukungan untuk protes. 

Diikuti oelh brand ternama seperti Versace, Coach, dan Givenchy juga mendapat kecaman dari konsumen China karena lalai mengidentifikasi Hong Kong sebagai bagian dari Cina.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X