Setelah 38 tahun lamanya, para perempuan di Iran akhirnya diperbolehkan menonton pertandingan sepakbola secara langsung di stadion. Pertandingan pertama yang mereka tonton adalah pertandingan sepakbola laki-laki antara tim nasional Iran vs Kamboja.
Di sejumlah media sosial tersebar sejumlah foto dan video yang memperlihatkan suporter perempuan yang memasuki Stadion Azadi di Tehran. Di stadion tersebut disediakan bagian khusus untuk perempuan yang telah dibatasi pagar.
Diketahui, perempuan Iran terakhir kalinya membeli tiket dan menonton sepakbola pada 9 Oktober 1981. Larangan perempuan menonton pertandingan sepakbola usai berdirinya pemerintahan Republik Islam pada tahun 1979.
Dalam aturan tersebut, ulama Iran melarang perempuan menonton pertandingan sepakbola laki-laki di stadion. Aturan tersebut selama ini menuai krtikan. Hingga akhirnya, pada September lalu, Iran memutuskan memperbolehkan perempuan nonton sepakbola.
Keputusan itu juga untuk memenuhi permintaan resmi FIFA, yang mengancam akan melarang Iran berpartisipasi dalam turnamen internasional.
Kematian seorang suporter perempuan akibat bunuh diri setelah diancam hukuman penjara menjadi cerita internasional. Hal tersebut membuat FIFA semakin meningkatkan tekanannya terhadap Iran.
Suporter bernama Sahar Khodayari itu mencoba memasuki stadion Azadi untuk menonton pertandingan, namun dia ditangkap. Ia kemudian dilepaskan, tapi akhirnya ia dipenjara. Sahar kemudian nekat membakar dirinya sendiri hingga akhirnya meninggal dunia. Kisahnya itu pun menjadi sorotan dunia, terutama FIFA.
