Munculnya Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat dipertanyakan sejumlah pihak. Perlukah KPK memiliki dewan yang mengawasi kinerja mereka?
Mantan Ketua KPK Antasari Azhar mengatakan, kehadiran dewan pengawas diperlukan untuk menghindari dari upaya penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang (abuse of power).
Antasari tak asal berpendapat. Dia mengutarakan hal tersebut berdasarkan pengalamannya selama memimpin lembaga antirasuah tersebut.
"Dengan dasar pengalaman saya di KPK, dewan pengawas itu untuk menghindari abuse of power," kata Antasari dalam diskusi 'Mengintip Figur Dewan pengawas KPK' di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (8/11).
Antasari pun mengungkapkan kriteria sosok seperti apa yang cocok untuk mengisi Dewan Pengawas KPK nanti. Menurutnya, sosok dewan pengawas harus paham seluk beluk KPK. Baik itu sistem atau pun personelnya.
Dia menambahkan, orang yang diawasi harus tahu siapa yang mengawasi dan apa yang harus diawasi. Pengawasan ini penekanannya adalah pada kinerja.
"Kalau pengawasan keuangan setiap tahun diawasi BPK (Badan Pengawas Keuangan)," kata pria berusia 66 tahun tersebut.
Pria asal Pangkal Pinang ini juga berharap ada kalangan wartawan yang bisa masuk ke dalam dewan pengawas.
"Sebab kupingnya banyak, matanya tajam, bisa mendengar permasalahan, dan bisa dinformasikan ke dewan pengawas sehingga bisa bekerja," tuturnya.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan tengah mengodok nama-nama yang bakal masuk dalam jajaran Dewan Pengawas KPK. Nama-nama itu datang dari sejumlah kalangan. (MA)
