MUI Ajak Umat Beragama Ucap Salam Sesuai Agama dan Keyakinan

- Rabu, 13 November 2019 | 12:45 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas. ANTARA/Anom Prihantoro
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas. ANTARA/Anom Prihantoro

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak semua pihak untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan umat beragama. Salah satunya, dengan mengucapkan salam sesuai agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing.

"MUI mengajak semua pihak untuk berpindah dari hal yang menimbulkan kegaduhan dan kontroversi kepada yang tidak menimbulkan kegaduhan dan kontroversi," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (13/11).

Ia mengatakan imbauan itu sesuai dengan imbauan Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid kepada semua pihak untuk menghentikan polemik terkait ucapan salam lintas agama. Menurutnya, persoalan itu dapat menimbulkan kesalahpahaman dan mengganggu harmoni kehidupan umat beragama jika berkepanjangan.

-
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas. ANTARA/Anom Prihantoro

Anwar mengatakan salam lintas agama yang disampaikan oleh pemeluk agama tertentu akan dapat menimbulkan kontroversi dan kegaduhan di antara pemeluk agama dan keyakinan.

Oleh karena itu, ia mengatakan bahwa mengucapkan salam sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diyakini pemeluk merupakan tindakan yang arif dan bijaksana. Hal itu juga sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).

Lebih lanjut Anwar mengatakan, jika seseorang ingin menyampaikan salam lain selain salam yang dianjurkan dalam agamanya, ia mengimbau agar orang tersebut dapat mengucapkan salam yang bersifat netral dan tidak mengundang perbedaan yang bersifat teologis.

-
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MUI Anwar Abbas. ANTARA/Anom Prihantoro

Dia mencontohkan, seperti ucapan selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan salam sejahtera untuk kita semua.

Imbauan itu disampaikannya agar bangsa ini terhindar dari polemik yang dapat mengganggu ketenteraman dan kedamaian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Sehingga, bisa bersama-sama fokus memajukan negeri," kata dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X