5 Insiden Penembakan Massal Paling Mengerikan Sepanjang 2019

- Kamis, 19 Desember 2019 | 15:04 WIB
REUTERS/Bryan Woolston
REUTERS/Bryan Woolston

Sepanjang tahun 2019, ada sejumlah insiden penembakan massal dari berbagai negara yang menghebohkan banyak orang. Kejadian ini terjadi baik di negara yang melegalkan kepemilikan senjata api maupun di negara yang tidak.

Bahkan, di negara yang dikenal sebagai tempat damai dan tenteram sekalipun terjadi penembakan massal. Begitu banyak nyawa melayang di tangan para pelaku. Entah apa yang dipikirkan olehnya hingga sanggup melakukan perbuatan keji itu.

Sebuah kelompok pelacak penembakan massal di Amerika Serikat bernama Gun Violence Archive (GVA), mengungkapkan ada 385 kasus penembakan massal yang terjadi di seluruh penjuru Amerika Serikat. Akibat insiden ini, 35.942 orang dilaporkan tewas dan 27.059 orang mengalami luka-luka.

GVA sendiri mendefinisikan penembakan massal sebagai sebuah insiden, di mana setidaknya ada empat orang yang ditembak, tak termasuk pelaku penembakan.

Sedangkan Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menjelaskan, penembakan massal adalah peristiwa di mana pelaku penembakan telah menewaskan empat orang atau lebih dengan cara membabi buta.

Melansir dari ANTARA, berikut ini sejumlah insiden penembakan massal yang terjadi sepanjang tahun 2019.

1. Christchurch, Selandia Baru

-
Reuters/Martin Hunter

Penembakan yang terjadi di Christchurch, Selandia Baru ini menjadi salah satu penembakan massal yang mendapat kecaman dari banyak pihak.

Penembakan massal ini dilakukan oleh soerang pria yang berasal dari Australia bernama Brenton Tarrant. Tanpa ragu, ia menerobos masuk ke dalam masjid dan menembaki para jemaah yang sedang melaksanakan sholat Jumat di masjid Linwood Avenue dan masjid Al-Noor di Deans Avenue.

Sadisnya, perbuatan keji yang dilakukan pada umat 15 Maret pukul 13:40 waktu setempat itu disiarkan secara langsung di akun Facebook si pelaku. Tercatat, 51 orang tewas dan puluhan jemaah lainnya mengalami luka-luka.

Hingga kini belum diketahui secara pasti apa motif dari pelaku melakukan tindakan keji penembakan massal ini. Pelaku sendiri diketahui membeli empat senjata api dan amunisi pada Desember 2017 hingga Maret 2018 di toko Gun City.

Untuk mencegah penembakan massal di Selandia Baru terulang lagi, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, negaranya akan melarang senjata dan senapan serbu semi otomatis tipe militer berdasarkan undang-undang yang ketat mengenai senjata.

Penembakan yang terjadi dalam hitungan menit itu bahkan menjadi penembakan paling mengerikan dalam sejarah Selandia Baru. Sebelumnya, negara ini dikenal sebagai tempat yang damai dan menjunjung tinggi perbedaan agama.

Tidak hanya Selandia Baru yang diselimuti awan duka karena penembakan massal ini, sejumlah pemimpin negara maupun tokoh agama turut mengutuk aksi keji tersebut.

Pelaku sendiri menghadapi 51 dakwaan pembunuhan dan 40 dakwaan percobaan pembunuhan. Ia mengaku tak bersalah atas 90 lebih dakwaan, yang meliputi pasal pembunuhan dan terorisme.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X