PBB Usulkan Selidiki Kematian Mendadak Muhammad Mursi

- Rabu, 19 Juni 2019 | 13:07 WIB
Antara/Stringer
Antara/Stringer

Mantan Presiden Muhammad Mursi meningal dunia saat sedang menjalani persidangan di ruang sidang Kairo (17/6/19). Ia dinyatakan meninggal karena mengalami serangan jantung. Mursi ketika itu sedang menjalani persidangan atas dugaan spionase yang dituduhkan kepadanya.

Mursi adalah presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis dan ditahan sejak digulingkan lewat kudeta berdarah oleh militer pada tahun 2013. Mursi dikuburkan di pemakaman di distrik Nasr di Kairo barat, dengan pengamanan yang sangat ketat.

Putra Mursi, Ahmed mengatakan bahwa keluarganya sempat meminta agar Mursi dimakamkan di kampung halamannya di Provinsi Sharqia. Namun, permintaan tersebut ditolak. Organisasi yang menaungi Mursi, Ikhwanul Muslimin (Muslim Brotherhood) mengatakan bahwa Mursi mati tak wajar.

Menurut mereka, pemerintah telah membunuhnya 'secara perlahan' selama enam tahun berada di dalam sel isolasi. Bahkan, Mursi nyaris tidak bisa dikunjungi. Diduga ada pihak berwenang yang sengaja memberhentikan pemberian obat-obatan penting untuk penyakit Mursi. Penyakit-penyakit itu adalah diabtes, liver dan tekanan darah tinggi.

PBB menyerukan penyelidikan atas kematian Mursi secara cepat, menyeluruh, transparan, serta tidak memihak. Mursi disebut telah dianiaya dan menderita selama bertahun-tahun lantaran tidak cukup akses untuk ke perawatan medis.

Hal tersebut di ungkapkan oleh Human Rights Watch (HRW). "Paling tidak, pemerintah Mesir melakukan pelanggaran berat terhadap Mursi dengan menyangkal hak tahanan yang memenuhi standar minimum," ungkap Sarah Leah Whitson, direktur Timur Tengah HRW.

Selasa kemarin (18/6), seluruh masjid di Turki menangisi kepergian Mursi. Ratusan orang lainnya di Ankara juga menggelar protes di luar kedutaan Mesir.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X