Perluasan sistem pembatasan kendaraan bermotor berdasarkan nomor polisi ganjil genap di DKI Jakarta mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Warga Jakarta berharap kebijakan Pemerintah Provinsi DKI benar-benar bermanfaat untuk mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Nicklas Hanoatubun, warga Cilandak, mendukung keputusan Pemprov DKI memperluas sistem ganjil genap. Dia yakin cara ini efisien untuk mengurangi kemacetan dan juga polusi udara. "Bila perlu, tak hanya mobil tetapi motor juga," tutur Nicklas.
Sementara Susan, warga Tanjung Barat, sudah merasakan manfaat dari ganjil genap saat diterapkan pada ajang Asian Games 2018. Dia mengakui sistem tersebut mampu mengatasi kemacetan.
"Jalur utama jadi lumayan longgar, tidak semacet kalau ganjil-genap tidak diberlakukan. Semoga saja polusi jadi lebih baik kualitasnya," kata Susan.
Namun, susan berharap Pemprov DKI juga menyediakan moda transportasi massa yang memadai untuk mendukung sistem ini. Terutama dalam hal pelayanan sehingga masyrakat beralih menggunakan transportasi massa.
Dukungan juga datang dari Ebe, pria yang setiap harinya melintas di kawasan Jalan Gajah Mada. Dia menilai langkah Pemprov DKI didasari untuk kebaikan masyarakat.
"Nanti kan diuji coba dulu, baru nanti kelihatan efektif atau tidak sistem itu," kata Ebe.
16 Rute Baru
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI memperluas sistem ganjil genap ke 16 ruas jalan. Sosialisasi penerapan sistem ganjil genap di rute baru tersebut akan dimulai 7 Agustus hingga 8 September 2019
Sistem ini berlaku efektif mulai 9 September 2019 mulai Senin sampai Jumat, kecuali hari libur, pada pukul 06.00-10.00 dan pukul 16.00-21.00 WIB.