Diduga Terpapar Kabut Asap Karhutla, Bayi 4 Bulan Meninggal di Sumsel

- Senin, 16 September 2019 | 09:21 WIB
Sejumlah kendaraan melintas di atas Jembatan Ampera yang diselimuti kabut asap karhutla di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (8/9). (Antara/Mushaful Imam).
Sejumlah kendaraan melintas di atas Jembatan Ampera yang diselimuti kabut asap karhutla di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (8/9). (Antara/Mushaful Imam).

Bayi berusia empat bulan, Elsa Pitaloka, meninggal dunia karena menderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), di RS Ar-Rasyid Palembang, Sumatra Selatan, Minggu (15/9). 

Penyebab meninggalnya balita dari Desa Talang Buluh, Kabupaten Banyuasin itu diduga terpapar kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Korban menderita sesak napas sejak Sabtu (14/9), dan sempat dibawa orangtuanya, yakni Ngadirun dan Ita Septiana ke bidan. 

Bidan Kabupaten Banyuasin menganjurkan agar Elsa dibawa ke rumah sakit. Bersama perangkat desa dan kedua orang tuanya, korban dilarikan ke RSUD Pratama Sukajadi Banyuasin.

Akan tetapi, petugas medis RSUD Pratama Sukajadi tidak sanggup merawat Elsa karena keterbatasan alat. Dia kemudian dirujuk ke RS Ar-Rasyid Palembang.

"Sekitar 11.30 hari Minggu Elsa dibawa ke Ar-Rasyid, dilarikan ke IGD, dikasih bantuan sementara. Di IGD dicek dokter katanya kemungkinan kena ISPA," ujar Perangkat Desa BPD Desa Talang Buluh, Agus Darwanto, ketika dikonfirmasi, Minggu (15/9).

Tim dokter kemudian merujuk Elsa ke RSUP Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, mengingat RS Ar-Rasyid tidak punya alat pompa pernapasan. Namun setelah mengontak RSMH, kamar rawat inap penuh sehingga Elsa harus menunggu.

"Selagi menunggu itu Elsa dirawat dulu di IGD Ar-Rasyid sambil dikasih perawatan alat oksigen. Ketika malam, keluarga dapat kabar kalau Elsa sudah bisa dirujuk ke RSMH, akhirnya keluarga persiapan, urus administrasi. Namun, sedang bersiap, kondisi Elsa menurun. Kata dokter gagal pernapasan sampai meninggal sebelum dirujuk ke RSMH," tutur Agus. 

Tak Tahu Sebab Kematian Elsa

Agus mengatakan keluarga tidak mengetahui sebab pasti meninggalnya Elsa karena tidak adanya alat diagnosa. Padahal, korban lahir dalam keadaan baik dan tidak menderita penyakit apapun. 

"Dokter bilang kemungkinan ISPA, bisa bakteri, tetapi tidak tahu pasti karena belum ada pemeriksaan medis pakai alat. Elsa lahir dalam keadaan normal dan sehat. Tidak ada kelainan apa-apa sampai sesak napas itu benar-benar tiba-tiba," ujar Agus.

Desa Talang Buluh merupakan salah satu tempat yang terpapar kabut asap karhutla. Sekitar 800 kepala keluarga yang tinggal di desa itu mengalami dampak bencana tersebut. 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X