Aliansi mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi bakal kembali menggelar unjuk rasa besar-besaran, di Kompleks Gedung Parlemen DPR/MPR, Jakarta, Selasa (24/9).
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Manik Marganamahendra, mengatakan massa bakal menggelar aksi lebih besar dari Senin kemarin. Aksi itu bakal diikuti para mahasiswa dari 40 perguruan tinggi Tanah Air.
Aksi nanti pun dilatari penolakan terhadap revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), serta Rancangan Kitab Undang-undang Hukum Pidana (RKUHP).
"Besok, kami akan mendatangkan massa jauh lebih besar lagi. Kami perkirakan jumlahnya bisa mencapai belasan ribu," kata Manik setelah bertemu sejumlah Anggota DPR RI, di dalam Kompleks Gedung Parlemen, Senin (24/9).
Manik menyebut massa demonstran tidak hanya terdiri dari elemen mahasiswa. Aliansi petani juga bakal turun ke jalan karena terkait dengan Hari Tani yang diperingati setiap 24 September.
"Mahasiswa akan mengosongkan kelas dan memindahkan perkuliahan dengan aksi di depan Gedung DPR," tutur Manik.
Massa mahasiswa juga ingin menagih janji kesepakatan ketika bermediasi dengan Sekretariat Jenderal (Sekjen) DPR, Indra Iskandar, Kamis lalu.
Mereka kecewa karena Indra tidak menyampaikan hasil diskusi kepada para anggota dewan. Fakta itu diketahui ketika mahasiswa bertemu Ketua Badan Legislasi (Baleg) Supratman Andi, dan anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu, Senin malam kemarin.
"Kami menganggap DPR RI tidak mendengar tuntutan kami, sehingga kami menyatakan mosi tidak percaya kepada DPR RI," ujar Manik.
