Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Erupsi itu terjadi pada Kamis, (16/6/2022) pada pukul 12.41 WIB.
“Terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau pada hari Kamis, 16 Juni 2022, pukul 12:41 WIB,” bunyi cuitan akun Twitter @PVMBG_.
PVMBG pun menyebutkan bahwa Gunung Anak Krakatau tersebut mengeluarkan abu dengan tinggi kurang lebih mencapai 500 meter dari atas puncak atau sekitar 657 meter dari atas permukaan laut.
“Tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 62 mm dan durasi 41 detik,” tambahnya.
Baca Juga: Potensi Terjadinya Tsunami akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau Menurun, Ini Penjelasan BMKG
Lebih lanjut, abu yang dikeluarkan akibat erupsi tersebut teramati berwarna putih, kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah utara.
Maka dari itu, PVMBG mengimbau agar masyarakat, hingga wisatawan untuk tidak mendekati Gunung Anak Krakatau tersebut, dan berada di radius sejauh 5 kilometer.
“Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati G. Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif,” tandas akun PVMBG.
