Presiden Joko Widodo membeli seekor sapi untuk kurban dari peternak di Dusun Cabeyan, Desa Pandeyan, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Sapi jenis limosin dengan berat 620 kg dibeli Presiden Jokowi dengan harga Rp49,6 juta. Suparno (53), pemilik sapi tersebut merasa senang dan bangga. Karena salah satu sapinya dibeli sama orang nomor satu di Indonesia ini.
"Kami merasa senang dan bangga sekali. Karena sapinya bisa lolos sebagai sapi kurban Presiden Jokowi," ujar dia saat ditemui, Selasa (20/6/2023).
Dikatakannya bahwa sapinya sudah lolos dalam uji verifikasi kesehatan yang dilakukan beberapa tahap oleh tim Presiden Jokowi meski dengan berat badan 620 kg.
Ada tiga kategori dalam surat yang diterimanya, ada yang berat badan minimal 6 kwintal, kategori kedua itu 8 kwintal, dan kategori ketiga adalah 1 ton.
"Ini sudah lulus uji verifikasi kesehatan beberapa tahap dilakukan dari tim pengadaan sapi kurban buat Presiden Jokowi," katanya.
Suparno menceritakan dihubungi sama tim Presiden Jokowi itu sekitar 25 hari, sebelum lolos hari ini. Kemudian dicek langsung beberapa kali, ada tim dari Yogyakarta satu kali, Solo dua kali terus Semarang dua kali.
Ia pun harus melewati beberapa tahap sebelum akhirnya terpilih dan lolos rekomendasi. Harus melibatkan sejumlah kantor Kedinasan terkait.
"Pertama dinas dari Semarang minta informasi ke Karanganyar untuk mencari peternak yang berpotensi. Kebetulan tempat saya dikasih informasi, lalu kami menginformasikan," papar dia.
Suparno pun mengambil hikmahnya dari salah satu sapinya terpilih jadi hewan kurban Presiden Jokowi. Karena, ia tahu bagaimana cara yang benar dalam memelihara sapi harus uji kelayakan kesehatan.
"Selain kesehatan secara fisik postur tubuh. Kita harus memelihara bakteri-bakteri yang ada di dalamnya, seperti cacing hati, dan sebagainya," jelasnya.
Sapi yang dibeli Presiden Jokowi ini, lanjut dia, dulu dibeli dari Pasar Hewan Ponorogo, Jawa Timut, 5 Oktober 2021. Saat dibeli kondisinya kecil dan kurus, lalu dilakukan perawatan mulai dari menjaga kondisi kandang hingga pakan yang diberikan.
Untuk kandang jelas harus bersih, sedangkan pakan di fermentasi buat menjaga kualitas sapi. Pengawasan harus ekstra, ini untuk mengetahui kondisi kesehatan sapi.
"Kalau kesehatan menurun segera memberikan vaksin, vitamin dan antibiotik serta obat flu. Jadi perawatan rutin terus dilakukan," beber dia.