Baru-baru ini, nama Youtuber Atta Halilintar muncul di soal ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V SD di kota Serang, Banten. Salah seorang anggota DPRD Serang, Kevin Harinusa, menilai itu menunjukkan kelalaian dan monitoring yang lemah kepada pihak sekolah.
"Ini tentang bagaimana Dinas Pendidikan itu sendiri menjelaskan bahwa monitoring dan tanggung jawab mereka seolah tidak ada. Bagaimana mungkin soal ujian bahasa Indonesia tidak mendapat perhatian khusus," katanya, Selasa (28/5), dilansir dari Detikcom.
Menurut Kevin, perlu ada evaluasi kelayakan soal ujian sekolah dalam tata bahasa maupun materi muatannya. Dia mengatakan seharusnya pertanyaan yang pantas diajukan untuk anak SD bisa lebih mengarah pada pertanyaan bersifat nasionalis dan religius.
-
Bahkan, konten Atta Halilintar di Youtube dianggap tidak layak untuk siswa SD. Dia menyarankan agar soal yang diberikan sebaiknya berupa soal penguatan tentang pendidikan karakter. Selain itu, penggunaan bahasa asing yang masih belum dipahami siswa SD seharusnya bisa dibuat dengan bahasa sederhana.
Ke depannya, Firman berharap pembuatan soal ujian agar lebih selektif lagi. Bahan ajar di sekolah juga harus diperketat dan memenuhi tiga unsur meliputi psikologi siswa, bahasa, dan latar belakang budaya.
"Dari sisi latar belakang budaya, konten Atta Halilintar lepas dari budaya keseharian di Kota Serang," kata Firman.
