Melantai di Pasar Modal, BTN & SMF Cari Modal Program Rumah Jokowi

- Rabu, 4 Desember 2019 | 11:23 WIB
Penerbitan EBA-SP SMF-BTN05 oleh SMF dan BTN di Main Hall Gedung BEI Jakarta, Rabu (4/12). (Dok.Indozone/Sigit Nugroho)
Penerbitan EBA-SP SMF-BTN05 oleh SMF dan BTN di Main Hall Gedung BEI Jakarta, Rabu (4/12). (Dok.Indozone/Sigit Nugroho)

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN gandeng PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF untuk mencari dana segar senilai Rp2 triliun melalui proses sekuritisasi berupa penerbitan Efek Beragun Aset Surat Partisipasi (EBA-SP) SMF-BTN05 di pasar modal Indonesia. 

Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, EBA-SP SMF-BTN05 yang diterbitkan itu memiliki rating idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) atau bisa disebut sebagai rating tertinggi dengan risiko yang terendah dari penerbitan surat utang di pasar modal. 

Ananta menjelaskan, EBA-SP tersebut terdiri dari kelas A, kelas M dan kelas B. Kelas A ditawarkan melalui penawaran umum terdiri dari seri A1 dan A2. Kelas A seri A1 dengan tenor Weighted Average Life / WAL (rata-rata tertimbang jatuh tempo) 3 tahun ditawarkan dengan nominal Rp574 Miliar (28,70 persen dari jumlah total tagihan), dengan tingkat bunga tetap sebesar 8.50 persen per tahun. 

Sementara, Kelas A seri A2 dengan tenor WAL 5 tahun ditawarkan dengan nominal Rp1,142 Triliun (57,10 persen dari jumlah kumpulan tagihan), dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen. Kemudian kelas M & Kelas B dengan total nominal Rp284 Milyar (14,2 persen dari jumlah kumpulan tagihan) ditawarkan secara penawaran terbatas.

"Kupon (bunga) yang diberikan 8,5-8,75 persen. Harapannya investor bisa mendapat imbal balik sepadan, agar bisa membantu kami dan BTN untuk pembiayaan rumah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah)," kata Ananta di Main Hall BEI, Rabu (4/12). 

-
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo (Dok. Indozone/Sigit Nugroho)

SMF sendiri berperan sebagai penerbit, arranger dan pendukung kredit. Sedangkan BTN berperan sebagai kreditur asal dan sebagai penyedia jasa (servicer), serta Bank BRI sebagai Wali Amanat dan Bank Kustodian.

Rencananya seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum EBA SP SMF-BTN 05 ini akan digunakan untuk melakukan pembelian Kumpulan Tagihan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) BTN yang terpilih berdasarkan 32 kriteria seleksi dalam jumlah Rp2 triliun.

“Transaksi ini merupakan upaya kami dalam menciptakan market widening di Pasar Modal, dimana EBA-SP menjadi diversifikasi investasi bagi para pemodal, menyediakan dana jangka panjang bagi penyalur KPR, yang merupakan mitigasi atas risiko maturity mismatch,” kata Ananta . 

Sinergi antara SMF dengan BTN ini juga dilakukan dalam rangka mendukung program satu juta rumah, dimana program tersebut memerlukan dana jangka panjang yang cukup besar. 

"Penerbitan sekuritisasi KPR ini yg terbesar kedua setelah 2018. Salah satunya adalah langkah strategis bank btn untuk memenuhi program penyediaan sejuta rumah di Indonesia," ujar Direktur Finance, Treasury dan Strategi BTN, Nixon L Napitupulu dalam kesempatan yang sama. 

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X