Wali Kota Tegaskan Tak Ada Minoritas dan Mayoritas di Semarang

- Senin, 20 Januari 2020 | 10:52 WIB
Momen perayaan Imlek di Semarang (ANTARA/Wisnu Adhi)
Momen perayaan Imlek di Semarang (ANTARA/Wisnu Adhi)

Wali Kota Semarang Hendrar Prihardi, mengungkapkan tidak ada kalangan minoritas dan mayoritas di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah yang warganya berasal dari berbagai etnis, agama, serta budaya.

"Yang ada adalah satu keluarga besar yang ingin kotanya semakin maju, baik, dan hebat," ungkapnya.

Pernyataan itu disampaikannya pada Malam Penganugerahan Gelar Tuk Panjang yang sekaligus menjadi penutup Pasar Imlek Semawis 2571 di Kota Semarang, Minggu (19/1/2020) malam.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Hendrar Prihadi (Hendi) (@hendrarprihadi) on

Melalui momen perayaan Tahun Baru Imlek 2571 ini, ia mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergerak bersama.

Ia menambahkan, kedekatan warga Semarang dengan masyarakat dari berbagai etnis tak perlu diragukan lagi, meski perbedaan ini sudah ada sejak lama.

"Mari kita mulai hari ini tidak usah berdiskusi tentang kafir dan tidak kafir, mari kita rapatkan kembali barisan," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Hendrar juga mengapresiasi Pasar Imlek Semawis yang sudah digelar sebanyak 17 kali dengan biaya mandiri.

-
Potret kemeriahan perayaan Imlek di Semawis Semarang (instagram/@apolimapotret)

"Ini bukti kegigihan dari pengurus Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata) dalam menggelar Pasar Imlek Semawis," ungkapnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X