Jokowi Malu Kabut Asap Sampai Malaysia dan Singapura

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 16:24 WIB
Personel TNI dari Kodim 0301 Pekanbaru berusaha memadamkan api yang membakar semak belukar di Pekanbaru, Riau, Selasa (6/8/2019). (ANTARA/Rony Muharrman).
Personel TNI dari Kodim 0301 Pekanbaru berusaha memadamkan api yang membakar semak belukar di Pekanbaru, Riau, Selasa (6/8/2019). (ANTARA/Rony Muharrman).

Presiden Joko Widodo mengaku malu ketika kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali masuk wilayah Singapura, dan Malaysia. Peristiwa itu mencoreng citra Indonesia karena menjadi pemberitaan utama di media-media negara tetangga. 

Jokowi pun sungkan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan Singapura. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu rencananya bakal pergi ke sana pekan ini. 

"Saya kadang-kadang malu. Saya tahu pekan kemarin sudah menjadi headline, jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerebu ini apa, ternyata asap (kabut)," kata Jokowi.

Jokowi mengeluarkan pendapatnya dalam rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla. Menko Polhukam Wiranto, Menteri KLHK Siti Nurbaya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian hadir dalam rapat tersebut.

Jokowi ingin ada penyelesaian konkret dalam menangani karhutla. Presiden tidak ingin banyak pihak dirugikan karena minim penanganan terstruktur dari instansi terkait. 

"Sehingga bapak ibu dan saudara-saudari semuanya saya kumpulkan untuk mengingatkan lagi pentingnya mengatasi kebakaran hutan dan kebakaran lahan," tuturnya.

Pada 2015, luas kebakaran hutan dan lahan mencapai 2,6 juta hektare. Kerugian negara pun mencapai sekitar Rp221 triliun. 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X