Pada Minggu (04/08/2019) siang, telah terjadi penembakan massal di pusat Dayton, Ohio, Amerika Serikat (AS). Kejadian ini menewaskan sebanyak sembilan orang serta 27 orang mengalami luka-luka.
Polisi yang tengah berpatroli saat itu langsung mendatangi lokasi dan menembak pelaku agar tak menambah jumlah korban. Walikota Nan Whaley mengatakan bahwa petugas polisi tiba di lokasi penembakan kurang dari satu menit dan ia mengapresiasi kesigapan petugas kepolisian.
"Dalam waktu kurang dari satu menit, responden pertama Dayton menetralkan penembak," ungkap Walikota.
Berdasarkan dari laporan pihak kepolisian, pelaku penembakan bernama Connor Betts. Seorang pria berkulit putih berusia 24 tahun yang berasal dari Bellbrook, Ohio. Polisi juga mengungkapkan bahwa salah satu korban penembakan adalah saudara perempuan pelaku bernama Megan Betts yang berusia 22 tahun.
Matt Carper selaku Asisten Kepala Polisi mengatakan bahwa penembakan massal ini dilakukan Conner seorang diri yang dimulai pada pukul 1 siang waktu setempat di Distrik Oregon Dayton, yang menjadi daerah penuh sejarah dengan klub malam, restoran, galeri seni dan toko-toko yang cukup populer. Hingga kini polisi belum mengetahui apa motif dari penembakan massal ini.
"Motif di balik penembakan itu tidak segera jelas, dan para penyelidik percaya bahwa individu tersebut telah bertindak sendiri," kata Carper.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa para korban penembakan terdiri dari empat orang wanita dan lima orang pria yang berusia antara 22 tahun hingga 57 tahun. Dari empat orang korban perempuan, Megan Betts menjadi korban termuda.
Dari data itu juga disebutkan bahwa enam dari sembilan orang yang terbunuh adalah keturunan Afrika-Amerika.
"Tidak ada diskriminasi dalam penembakan itu. Itu terjadi dalam waktu yang sangat singkat," ujar Carper.
Sedangkan untuk korban luka-luka, tercatat bahwa empat orang korban sedang menjalani perawatan medis karena dalam kondisi yang serius, serta satu orang lagi dalam keadaan kritis.
Walikota Dayton, Nan Whaley sendiri mengatakan bahwa pelaku penembakan menggunakan pelindung tubuh serta menggunakan senapan berpeluru kaliber 223 lengkap dengan amunisi yang berkapasitas cukup tinggi.