Jenazah Korban Longsor NTT Dimakamkan Secara Massal di Lahan Kebun Milik Warga

- Rabu, 7 April 2021 | 19:27 WIB
Keluarga korban bencana tanah longsor menyalakan lilin saat berziarah di areal permakaman massal di Desa Lama Nele, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4/2021) (Antara)
Keluarga korban bencana tanah longsor menyalakan lilin saat berziarah di areal permakaman massal di Desa Lama Nele, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (7/4/2021) (Antara)

Puluhan jenazah korban bencana tanah longsor di Desa Lama Nele, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dimakamkan secara massal di lahan kebun milik warga.

Seorang anggota keluarga korban menuturkan liang lahat untuk pemakaman massal tersebut dibuat dengan panjang 60 meter, lebar lima meter, dengan kedalaman tiga meter.

Liang kuburan massal tersebut mulai digali secara manual pada Minggu sore (4/4/2021). Sementara itu keesokan harinya, satu unit alat berat dari warga yang berprofesi sebagai kontraktor dikerahkan untuk mendukung penyiapan liang lahat di lahan kebun singkong milik keluarga korban bencana.

"Yang dimakamkan di sini semua keluarga. Paling banyak dari Suku Atamukin, yang lainnya Suku Wungu Blolon," kata Thomas Rabu (7/4/2021).

Menurut keterangan beberapa perwakilan keluarga korban, jenazah yang dimakamkan di pemakaman massal tersebut berkisar 56 sampai 60 jenazah, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia.

Tanah longsor terjadi di Desa Lama Nele pada Minggu (4/4/2021) sekitar pukul 01.30 waktu setempat.

"Tiba-tiba terdengar bunyi gemuruh dari arah Gunung Ile Boleng dan datang lumpur terus tumpah di rumah penduduk. Tidak sampai lima menit, batu besar menggelinding, semua hanyut," kata Thomas.

Siklon Tropis Seroja menyebabkan angin kencang, tanah longsor, banjir, dan gelombang pasang di Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, Ende, Sabu Raijua, Alor, Kupang, Belu, dan Timor Tengah Utara serta Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, hingga Rabu pukul 14.00 WIB bencana alam yang terjadi di wilayah Nusa Tenggara Timur menyebabkan 124 orang meninggal dunia, 74 orang hilang, dan 129 orang terluka.

Bencana alam yang meliputi wilayah Nusa Tenggara Timur juga menyebabkan kerusakan permukiman dan memaksa 13.230 warga mengungsi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X