ICRP: Pendidikan Agama Ruh Penguatan Karakter Bangsa, Tak Bisa Keluar dari Kurikulum

- Jumat, 19 Maret 2021 | 19:52 WIB
Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Prof Dr Siti Musdah Mulia (Istimewa)
Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Prof Dr Siti Musdah Mulia (Istimewa)

Ketua Umum Yayasan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Prof Dr Siti Musdah Mulia mengatakan bahwa pendidikan agama tidak bisa dibuang dari kurikulum pendidikan di Tanah Air ini dikarenakan bangsa Indonesia ini sejak awal sudah menyebut sebagai bangsa yang religius.

Menurutnya, pendidikan agama menjadi ruh penguatan karakter bangsa karena di dalamnya mengajarkan nilai-nilai bersosialisasi dan bermasyarakat yang sangat dibutuhkan dalam berbangsa dan bernegara.

"Karena itu menurut saya, pendidikan agama itu bukan hanya mampu menguatkan rasa kebangsaan, tetapi sudah semestinya agama itu mendorong seseorang untuk mencintai dan menghormati bangsanya,” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip dari Antara, Jumat (19/3/2021).

Siti Musdah menuturkan, pendidikan agama sangat penting sekali sepanjang yang diajarkan itu adalah penanaman nilai-nilai moralitas agama bukan hal-hal yang sifatnya simbolistik, baik itu di agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha maupun Konghucu.

Ia mencontohkan, seperti nilai-nilai menghormati orang tua, menghormati sesama manusia termasuk yang berbeda agama dan juga menghormati kelompok disabilitas, termasuk jangan mengambil yang bukan haknya, tidak boleh korupsi atau melakukan pungli.

“Semua itu adalah moralitas. Karena itulah intisari dari pendidikan agama itu agar bisa menjadi manusia yang memanusiakan antar sesama,” tuturnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X