Jokowi Sering Singgung Krisis Pangan Dunia, Akankah Terjadi di Indonesia?

- Selasa, 21 Juli 2020 | 11:46 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Dok. Sekretaris Kabinet)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Dok. Sekretaris Kabinet)

Associate Center of Reform on Economics (CORE), Dwi Andreas, ikut berkomentar terkait adanya isu akan terjadinya krisis pangan karena pandemi virus corona (Covid-19) saat ini. Bahkan, Presiden Joko Widodo kerap menyampaikan ini di berbagai kesempatan.

Akankah terjadi di dunia dan Indonesia?

"Sempat merebak isu yang saat ini bahwa akibat Covid-19 ini, akibat pandemi ini akan terjadi krisis pangan dunia. Dan juga presiden berkali-kali mengingatkan soal ancaman krisis pangan baik di dunia maupun di Indonesia," kata Dwi dalam diskusi virtual, Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Dwi mengatakan, terjadinya krisis pangan akan dipengaruhi dua faktor utama yaitu penurunan produksi pertanian dan peningkatan harga pangan. Hal inilah yang sudah pernah terjadi pada krisis pangan pada 2007-2008 silam. 

"Terjadi di krisis pangan tahun 2007-2008 ketika produksi pangan dunia turun, sehingga harga melonjak tinggi food price index mencapai 220," tuturnya.

"Lalu terulang lagi di tahun 2011, sama prosesnya ketika produksi pangan dunia turun, harga pangan melonjak sangat tinggi 240 dan terjadi apa yang kita kenal sebagai Arab spring," tambahnya.

Dia mengungkapkan bahwa kondisi pangan global pada 2011 dan tahun-tahun sebelumnya agak berbeda dengan tahun 2019. Sebab, pada 2019 tingkat produksi pangan mencapai titik tertingginya. Sementara untuk food price index ini justru turun cukup tinggi, dari 183 di Januari sampai Mei lalu menempati posisi 162.

"Dalam arti penurunan yang cukup tinggi terkait harga pangan dunia, sehingga dua faktor tersebut satu penurunan produksi pangan dunia dan yang kedua peningkatan harga tidak ada sama sekali justru kebalikan semua," sambugnya.

"Bahkan Nisbah stock to use di bulan Maret mencapai 30,9% salah satu yang tertinggi selama ini, karena biasanya di bulan Maret Nisbah stock to use itu hanya sekitar 15 sampai 25%. Jadi krisi pangan Dunia tidak akan terjadi. Itu kesimpulan saya," ungkapnya.

Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi membahas antisipasi dampak musim kemarau terhadap ketersediaan bahan pokok. Hal tersebut dibahas dalam rapat terbatas (ratas) pada Selasa (5/5/2020).

Presiden Jokowi menginstruksikan, agar ketersediaan bahan pangan tidak terganggu pasca beberapa kali membahas mengenai peringatan dari Food and Agriculture Organization (FAO) terkait krisis pangan dunia.

Terlebih lagi, kata Jokowi, tak lama lagi Indonesia akan masuk musim kering atau kemarau. Kepala Negara mengingatkan, untuk adanya antisipasi yang harus dipersiapkan dengan betul agar stabilitas bahan pokok tidak terganggu.

“Pertama, ketersediaan air di daerah sentra-sentra produksi pertanian. Ini merupakan kunci. Oleh sebab itu, ini harus disiapkan dari sekarang, mulai dari penyimpanan air hujan, kemudian memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air lainnya. Ini penting,” kata Presiden Jokowi dalam video conference, Selasa (5/5/2020).

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X