Penabuh drum grup musik Superman is Dead (SID) I Gede Ari Astina atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jerinx harus berurusan dengan pihak kepilisian dalam hal ini Polda Bali. Hal ini karena Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melaporkannya karena dianggap telah menghina organisasi profesi tersebut.
Terkait dengan laporan IDI ke Polda Bali, Dr Tirta Hudhi mengatakan umpatan dan makian Jerinx kepada organisasi profesi IDI dan tenaga kesehatan (Nakes) sudah melampaui batas kewajaran sebagai pengkritik sehingga IDI Bali mengambil jalan hukum dengan melaporkan Jerinx ke Polda Bali.
"Ketua IDI Bali melaporkan dia (Jerinx) di Polda Bali untuk perkataannya IDI Kacung WHO, Nakes tolol dan Ikatan Drakor Indoesia, Kenapa? Karena IDI Bali itu merasa sangat kecewa dan sakit hati dengan pernyataannya," kata Tirta saat dihubungi Indozone, Rabu (5/2/2020).
Menurutnya, bila Jerinx ingin mengkritik IDI dan Nakes, harusnya langsung menyambangi IDI Bali dan berdiskusi dengan mereka terkait semua prasangka yang dituduhkan pada mereka, bukan memaki-maki tanpa dasar yang jelas.
"Dia ini orang Bali. Di sana ada IDI Bali. Kalau kamu ada komplain kan, bisa elegan datang ke IDI Bali dan sampaikan aspirasinya. Jangan tiba-tiba, kamu maki-maki dengan kata-kata Ikatan Drakor, Nakes tolol, kacung WHO dan sebagainya. Mereka itu, orang-orang tua yang telah berdedikasi merawat orang puluhan tahun, loh," ujarnya.
Tirta juga menyampaikan dari pembicaraan dengan IDI beberapa waktu, mereka akan tetap menempuh jalur hukum terkait dengan pernyataan dan tuduhan Jerinx yang telah dilontarkan.
"Dari IDI Bali sampaikan pada saya, Anda negur Jerinx di Medsos mantap dr Tirta tapi ini sudah urusannya menghina profesi. Dia harusnya bisa diskusi dengan kami tapi dia lebih memilih menghina organisasi profesi yang padahal tidak ada kaitannya dengan kebijakan. Ini organisasi profesi dan harus diberi efek jera. Jadi mereka mau ketemu Jerinx tapi di persidangan," tukasnya.
