Vaksin Nusantara Menuai Kritikan, Komisi IX DPR Beri Penjelasan

- Senin, 22 Februari 2021 | 12:40 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. (ANTARA)
Ilustrasi vaksin Covid-19. (ANTARA)

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena angkat bicara mengenai Vaksin Nusantara yang diprakarsai oleh Mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapatkan beragam komentar dari banyak pihak.

Menurut Melki, Komisi IX DPR sudah melakukan kunjungan dan melihat langsung guna mendengar presentasi dari tim Undip dan Rumah Sakit Umum Dokter Kariadi Semarang yang sudah melakukan uji klinis tahap 1 kepada 30 orang.

"Mereka bekerja dalam senyap dan diam mulai berani membuka diri dan publikasi setelah proses uji kilinis tahap 1 selesai dan hasilnya positif berpotensi menjadi vaksin dengan metode baru dan bersifat individual," ujar Melki saat dihubungi Indozone, Senin (22/2/2021).

Ia mengatakan bahwa sesuai dengan presntasi para peneliti, vaksin nusantara aman untuk digunakan karena tidak menimbulkan efek samping kepada 30 relawan yang sudah disuntik saat uji klinis tahap 1.

"Dan peningkatan antibodi tubuh untuk melawan virus Covid-19 hasilnya relatif tinggi. Perwakilan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) RI juga hadir saat itu dan menerima langsung hasil penelitian uji klinis tahap 1 untuk diteliti lebih lanjut sebelum masuk ke uji klinis tahap 2," jelasnya.

Saat ini, kata Melki, para peneliti sedang menunggu hasil dari BPOM yang sedang mengecek data dari vaksin nusantara. Ia menilai adanya komentar ihwal vaksin ini tanpa bertanya kepada peneliti atau melihat hasil BPOM sebaiknya tak perlu dilakukan.

"Komentar yang tidak melalui konfirmasi ke peneliti atau melihat hasil BPOM tidak mwmberikan kontribusi apapun terhadap upaya pelaksanaan Inpres No 6 tahun 2016 tentang percepatan produksi dan penggunaan obat dan alat kesehatan dalam negeri yang menjadi pesan Presiden Jokowi bagi sektor kesehatan," terang Melki.

"GeNose dan vaksin nusantara jika telah melalui serangkaian uji sesuai ketentuan yang berlaku bisa menjadi pintu masuk membangun kedaulatan dan kemandirian Indonesia dalam bidang kesehatan," tambahnya.

Sebelumnya diketahui, Ahli epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono, menghimbau kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menghentikan vaksin Nusantara. Adapun dengan alasan kepentingan kesehatan masyarakat Indonesia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X