Komentari Soal Papua, DPR Minta PM Vanuatu Belajar Ilmu Hubungan Internasional

- Senin, 28 September 2020 | 15:27 WIB
Wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Wakil Ketua DPR Aziz Syamsudin. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin meminta agar Perdana Menteri Republik Vanuatu Bob Loughman dapat memahami sejarah dan mengerti akan Papua secara mendalam.

Menurutnya, ucapan Bob Loughman mengenai masalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Papua di dalam sidang umum Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) merupakan hal yang sangat tidak pantas, tidak etis dan tidak menghargai serta menghormati kedaulatan Negara Lain.

Dengan terulangnya perilaku Vanuatu, Azis Syamsuddin menilai PM Vanuatu perlu memahami geografi, geopolitik dan geostrategi Indonesia sebagaimana di atur dalam norma dan hukum Hubungan International.

"Papua adalah bagian penting dari NKRI, dan hal ini sudah clear serta dikukuhkan oleh Majelis Umum PBB melalui resolusi 2504 (XXIV). Fakta inilah yang perlu di hormati oleh Vanuatu maupun kelompok-kelompok yang berusaha memprovokasi keutuhan NKRI. Mungkin PM Vanuatu perlu belajar Ilmu Hubungan International sehingga memahami norma dan hukum secara benar," kata Azis Syamsuddin dalam keterangannya, Senin (27/9/2020).

Politisi Golkar itu merasa heran dengan Negara Vanuatu yang kerap melontarkan masalah Papua sejak tahun 2016 hingga sidang Umum PBB ke 75 tahun 2020 saat ini. Jangan sampai isu yang dilontarkan merupakan sebuah pesanan atau tidak berdasar yang akan berdampak pada Negara Vanuatu tersebut nantinya.

"Sudah jelas dalam PBB kita sepakat bahwa seluruh anggota PBB menjaga stabilitas keamanan dan menciptakan Perdamaian Dunia. Vanuatu justru menghasut dunia dan menyebarkan hoaks kepada dunia. Ada apa, apakah mereka Pro Separatis?" tegasnya.

Azis menekankan agar Vanuatu perlu belajar etika dari konsep ASEAN, sehingga bisa menerapkan nilai-nialai peradaptan yang baik tanpa mengintervensi apa lagi menuduh sesama negara berdaulat.

Di saat yang sama, ia mengapresiasi tanggapan melalui hak jawab oleh Diplomat Indonesia Silvany Austin Pasaribu. Sebagaimana diketahui diplomat muda Indonesia memberi respon terhadap Perdana Menteri Vanuatu melalui hak jawab.

“Jika level Perdana Mentri Vanuatu tidak ingin dipermalukan oleh diplomat muda Indonesia, maka Vanuatu harus mulai belajar menghormati norma-norma international. Saya mengapresi dan mendukung strategi dan langkah Kemlu dalam hal ini,” ujar Azis.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X