Elegi Juliari Peter Batubara, Mensos Tersangka KPK, Pernah Kuliah di Amerika

- Minggu, 6 Desember 2020 | 11:36 WIB
Juliari Peter Batubara, Menteri Sosial yang jadi tersangka KPK kasus dugaan suap bansos COVID-19. (Antara/Puspa Perwitasari/kiri), seorang pria kena PHK (kanan)
Juliari Peter Batubara, Menteri Sosial yang jadi tersangka KPK kasus dugaan suap bansos COVID-19. (Antara/Puspa Perwitasari/kiri), seorang pria kena PHK (kanan)

Hari masih gelap ketika Juliari Peter Batubara turun dari mobilnya, melangkah menuju Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Minggu dini hari, 6 Desember 2020.

Tampil kasual dengan jaket hitam ber-hoodie serta topi hitam dan celana kargo coklat, Juliari melambaikan tangan ke arah kamera wartawan saat dicecar pertanyaan seputar kasus yang menjeratnya. 

Mulutnya tak mengeluarkan sepatah kata pun dari balik masker hitam yang ia kenakan. Ia berjalan bergegas menaiki tangga. Langkahnya tampak ringan dengan sepatu kets hitam putih yang ia pakai.

Seakan tak ingin dikira bersembunyi atau kabur, Juliari langsung menyerahkan diri ke KPK usai ditetapkan sebagai tersangka pada Sabtu malam, beberapa jam sebelumnya. Ia jadi tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa suap terkait dana bantuan sosial (bansos) COVID-19 untuk wilayah Jabodetabek 2020.

Tidak ada yang tahu apa yang ada di benak Juliari. Pun tidak ada yang tahu apa yang ia pikirkan ketika mengayunkan kakinya menaiki anak tangga gedung KPK di mana wartawan ramai menyorotnya. Termasuk apakah ia sempat memikirkan rakyat kecil yang menanti-nanti sejumput bantuan dengan harap-harap cemas, demi bertahan hidup di tengah pandemi. Kecuali, tentu saja, dirinya sendiri. Dan Tuhan--barangkali. 

Jauh hari sebelum Minggu dini hari 6 Desember 2020, Juliari adalah seorang pemuda yang tengah menimba ilmu di Riverside City College dan Chapman University di Amerika Serikat. 

Lulus dari kampus bergengsi itu dengan gelar M.B.A alias Master of Business Administration, Juliari pulang ke Indonesia, dan memimpin sejumlah perusahaan, antara lain PT Wiraswasta Gemilang Indonesia, PT Arlinto Perkasa Buana, PT Bwana Energy, dan PT Tridaya Mandiri.

Waktu kemudian menyeretnya ke kancah politik. Ia pun bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), mengikuti jejak ayahnya, AP Batubara.

Tahun 2014, ia terpilih sebagai anggota DPR RI melalui daerah pemilihan Jawa Tengah I. Selang lima tahun kemudian, tahun 2019, ia kembali memenangkan kursi DPR RI melalui dapil yang sama.

Namun, pada periode keduanya, pria kelahiran Jakarta, 22 Juli 1972 itu tak sempat lama duduk di kursi dewan. Ia langsung dipanggil Presiden Jokowi ke Istana, dan diberi jabatan Menteri Sosial.

Kasus Suap Dana Bansos COVID-19

Tak tanggung-tanggung, di saat masyarakat sedang kesusahan akibat Pandemi COVID-19, Juliari justru diduga menerima suap dana bansos senilai Rp17 miliar.

"KPK menetapkan lima orang tersangka, sebagai penerima JPB (Juliari Peter Batubara), MJS (Matheus Joko Santoso), AW (Adi Wahyono) dan sebagai pemberi AIM (Ardian IM) dan HS (Harry Sidabuke)," kata Ketua KPK Firli Bahuri di Jakarta, Sabtu (5/12) malam, dikutip dari Antara.

Menurut Firli, pada pelaksanaan paket bansos sembako periode pertama diduga Juliari menerima fee Rp12 miliar yang pembagiannya diberikan secara tunai oleh Matheus kepada Juliari melalui Adi Wahyono dengan nilai sekitar Rp8,2 miliar.

Pemberian uang tersebut, selanjutnya dikelola oleh Eko dan orang kepercayaan Juliari bernama Shelvy, untuk digunakan membayar berbagai keperluan pribadi Juliari.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X