Sosok Ni Putu Widiastuti Teller Bank BUMN, Dibunuh dengan Keji 25 Luka Tusukan di Bali

- Senin, 28 Desember 2020 | 19:54 WIB
Ni Putu Widiastuti dibunuh di kediamannya diĀ Ubung Kaja, Denpasar, Bali, Senin (28/12/2020)
Ni Putu Widiastuti dibunuh di kediamannya diĀ Ubung Kaja, Denpasar, Bali, Senin (28/12/2020)

Entah apa kesalahan Ni Putu Widiastuti hingga membuat pelaku tega membunuhnya dengan keji.

Wanita yang sehari-hari bekerja sebagai teller bank BUMN itu tewas mengenaskan dengan 25 tusukan di tubuhnya saat berada di kediamannya di Jalan Kerta Negara, Gang Widura, Ubung Kaja, Denpasar, Bali.

Kepergian Widiastuti tentu menjadi kehilangan besar bagi keluarga yang menyesali kepergian dara berusia 24 tahun itu untuk selama-lamanya.

"Sungguh biadab, tak ku sangka kamu pergi dengan seperti itu. Selamat jalan ponaanku. Ni Putu Widiastuti. Dumogi amor ring acintya dan pelakunya cepat tertangkap," kata seorang pemilik akun Facebook Tu Resi yang mengaku sebagai keluarga korban seperti yang dikutip INDOZONE, Senin (28/12/2020).

Seperti yang diketahui Ni Putu Widiastuti (24) ditemukan sudah tak bernyawa lagi oleh pacarnya. Setelah ditemukan tewas jasad korban lalu dievakuasi oleh petugas BPBD, Senin (28/12/2020).

Pelaku dengan sadis membunuh korban di dalam kamar korban sendiri diduga menggunakan pisau dapur.

Ada 25 tusukan ditemukan di tubuh korban yang sehari-hari bekerja sebagai teller di salah satu Bank BUMN.

Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi membenarkan insiden berdarah ini.

“Korban tinggal sendiri di TKP, Jalan Kerta Negara Gang Widura Nomor 24, Desa Ubung Kaja, Denpasar,” kata Iptu Ketut Sukadi.

Pada saat melakukan olah TKP, aparat kepolisian menemukan 1 iPhone 11 di samping korban, tas berwarna putih milik korban, dan beberapa kertas.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dompet dan sepeda motor korban diduga dibawa kabur pelaku. Namun anehnya tak ada perusakan pintu gerbang rumah korban, sehingga diduga pelaku ada hubungan dengan korban.

Seorang sumber menyebutkan kalau korban telah menjalin asmara dengan seorang pria sekitar 8 tahun.

Namun hubungan tersebut tidak mendapat restu dari keluarga korban. Karena mereka tidak setuju dengan pacarnya.

Rencananya korban akan berlibur ke Ubud namun masih menyesuaikan jadwal liburnya. Pesan itu masih terkirim kepada seorang temannya, namun sayang niatan itu tidak jadi dilaksanakan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X