Selalu Diejek, Lelaki Ini Buktikan Mampu Jadi Pegulat Walau Tak Punya Kaki

- Jumat, 3 Juli 2020 | 18:48 WIB
Zion Clark (Istvan Lettang/Barcroft Studios/Future Publishing)
Zion Clark (Istvan Lettang/Barcroft Studios/Future Publishing)

Memiliki keterbatasan fisik tidak membuat Zion Clark (22) patah semangat. Dukungan dari keluarga membuat lelaki asal Ohio, Amerika Serikat, ini bermimpi suatu saat bakal jadi pegulat freestyle terbaik di dunia.

Zion mengalami Sindrom Caudal Regression sejak lahir. Sindrom ini memicu kerusakan pada perkembangan tulang belakang bagian bawah. Akibatnya, pertumbuhan kaki Zion mengalami kelainan.

Beruntung bagi Zion mempunyai sosok seorang ibu yang luar biasa. Kimberlli, ibunya saat ini, mendorong Zion agar tidak terus terpuruk. Cinta dan perhatian membantu Zion menemukan bakatnya dalam olahraga gulat.

Dilansir dari metro.co.uk, Kamis (22/6/2020), Zion mulai bergulat ketika masih duduk di bangku sekolah. Kala itu, sang lawan bahkan terlihat ragu meladeni karena kondisi fisiknya.

"Ketika saya masih sangat kecil, pada beberapa pertandingan pertama, saya tidak tahu apa yang harus dilakukan dan juga lawan saya. Beberapa anak takut untuk bergulat dengan saya, saya takut untuk bergulat dengan mereka. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan," kata Zion.

-
Zion Clark saat berlatih gulat (Istvan Lettang/Barcroft Studios/Future Publishing)

Zion menceritakan masa-masa sulit yang dialaminya semasa sekolah. Dia mengaku kerap diejek teman-teman karena tidak memiliki kaki.

"Orang-orang akan mengolok-olok saya karena saya tidak punya kaki. Cara terbaik untuk menghadapi pembenci adalah dengan menggunakan kebencian untuk mengangkat diri. Para pembenci adalah penggemar terbesar Anda, gunakan itu untuk keuntungan Anda," tuturnya.

Kini, seiring usianya yang terus bertambah, Zion sudah menemukan semangat dan tujuan hidupnya. Dia terus berlatih agar kelak mampu menjadi pegulat andal.

"Saya mengadaptasi gulat saya dengan banyak coba-coba. Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencari tahu apa ini akan berhasil. Sekarang saya berlatih dua kali sehari, sekitar enam hari seminggu. Itu adalah sesuatu yang menggiling, itu adalah gaya hidup. Terlahir tanpa kaki tidak menghentikan saya dari melakukan hal-hal yang ingin saya lakukan," katanya.

-
Zion bersama ibu asuhnya, Kimberlli. (Istvan Lettang/Barcroft Studios/Future Publishing)

Zion tidak dapat membayangkan hidupnya jika tidak memiliki sosok ibu seperti Kimberlli. Bagi Zion, dia adalah wanita terhebat di dunia. 

"Impian dan ambisiku? Suatu hari bisa menjadi bagian dari tim Olimpiade dan menjadi salah satu pegulat freestyle terbaik di dunia. Pelajaran terbesar yang harus saya pelajari adalah bahwa semua hal tidak akan selalu berjalan sesuai keinginan Anda. Anda harus bekerja dengan apa yang Anda dapatkan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X